Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah hari ini lagi-lagi akan tertekan dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut pengamatannya, pelemahan ini dipengaruhi oleh situasi perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang makin mengkhawatirkan. Apalagi, Negara Paman Sam telah merilis daftar hitam perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang tak bisa berbisnis di Amerika Serikat.
"Karena itu, rupiah masih berpotensi ke area Rp 14.190 dengan support di Rp 14.100," kata Aris Tjendra dalam riset hariannya di Jakarta, Rabu (9/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa (8/10/2019) kemarin berada di level Rp 14.161 per dolar AS. Level itu menguat dari pergerakan Senin lalu, di level Rp 14.165 per dolar AS.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Duel Kawasaki - Aprilia, Ban Isi Angin Sendiri
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.170 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Senin sebelumnya yang di level Rp 14.156 per dolar AS.