"Nah, pada 2019, dengan jumlah penduduk 267 juta jiwa, maka membutuhkan pasokan 2,5 juta ton beras per bulan atau 29,5 juta ton per tahun. Jumlah ini tercukupi dari produksi petani sendiri dan kini stok beras di Bulog ada 2,5 juta ton. Artinya, saat ini pun Indonesia berhasil meraih swasembada beras," tegasnya.
Bupati Morowali, Taslim menyatakan, hingga saat ini, bantuan yang diberikan Kementan sangat besar. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Mentan , yang berkomitmen nyata memajukan pertanian dan petani Morowali.
"Kami optimistis, berbagai bantuan dan program Kementan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Namun tantangan ke depan adalah ancaman global, makanya apresiasi hadirnya program pertanian organik. Dengan kehadiran Bapak Menteri, maka bisa menjawab tantangan itu. Kami optimistis, masa depan pertanian Morowali akan semakin maju," tuturnya.
Hadir juga dalam kunjungan kerja ini, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry dan Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagiyono.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Gula, Kementan Telah Mereformasi Perizinan
Selain melakukan gerakan panen dan olah tanah serta tanam, Amran juga melakukan penyeraha bantuan alat mesin pertanian berupa traktor roda 4, traktor tangan dan vertical dryer, benih pala 16.500 pohon, kelapa dalam 2.500 pohon, cengkeh 28.000 pohon, benih jagung 100 hektare, dan benih padi organik 100 hektare.
Selain itu, Amran pun menambahkan bantuan berupa ekskavator besar 2 unit dan traktor roda 4 sebanyak 3 unit, serta benih jagung dan padi organik masing-masing 100 hektare berikut pelatihannya.