Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan lampu hijau kepada asing untuk bisa ikut mendanai dan menggarap infrastruktur Indonesia. Hal ini agar APBN tak terbebani pembangunan infrastruktur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, salah satu proyek yang bisa digarap asing yaitu pembangunan Bandara.
"Presiden mengatakan, beri kesempatan swasta asing masuk ke investasi sektor perhubungan, membangun infrastruktur dengan begitu banyak," kata Budi Karya di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Senin (7/10/2019).
Menurut Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini, banyak bandara yang bisa dibangun atau dikembangkan asing. Bahkan, jumlahnya ribuan bandara yang siap dikembangkan.
Baca Juga: Relawan Jokowi Diculik dan Dianiaya, Sekretaris PA 212 Diperiksa Polisi
"Indonesia adalah negara yang sangat besar. Bentang dari Sabang ke Merauke itu lebih dari 5.000 kilometer. Ada hampir 1.000 bandara. Bayangkan kalau harus kami yang kembangkan dan kelola semua," jelas dia.
Dalam hal ini, Budi menggandeng beberapa lembaga untuk menawarkan dan menginformasikan proyek-proyek Bandara ke pihak asing. Sehingga, asing mengetahui potensi dan mendapatkan pengembalian investasi.
"Ini proses yang sangat penting saya minta tim Bappenas PII dan lainnya memberi keterangan sejelas-jelasnya kepada investor kami memberikan kesempatan one on one diskusi, dan presiden menginginkan agar konektivitas itu bukan hanya di Jawa saja," pungkas dia.