Suara.com - Sejatinya, kondisi keuangan merupakan poin utama yang harus dipikirkan sebelum mengajukan pemilikan (apply) kartu kredit. Jika kondisi keuangan tidak memungkinkan, wajar bila seseorang mengurungkan niatnya untuk mengajukan kartu kredit.
Padahal sebenarnya, kalau diamati lagi, banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari kartu kredit. Selain diskon, ada poin yang sudah terkumpul yang bisa ditukarkan dengan reward menarik.
Selain karena masalah finansial, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan seseorang takut punya kartu kredit. Apakah Anda juga mengalami ketakutan yang sama? Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut beberapa yang biasanya jadi alasan orang takut punya kartu kredit.
1. Takut Punya Utang
Baca Juga: Punya Kartu Kredit? Siap-siap dengan 5 Risiko Ini Jika Tak Bayar Tagihan!
Punya utang sebenarnya tidak masalah, selama kita bisa mengembalikannya. Bahkan utang juga tidak melulu hal negatif, selama utang tersebut bersifat produktif bahkan malah menguntungkan.
Namun tetap saja, pada kenyataannya masih banyak orang yang takut punya utang. Padahal kartu kredit sebenarnya hanya sebatas alat untuk memudahkan transaksi saja. Tapi, tak sedikit yang berpikir lebih baik hidup seadanya daripada membeli barang meski dibutuhkan tapi dengan cara berutang. Apakah Anda termasuk yang ini?
2. Khawatir Harus Membayar Bunga yang Tinggi
Bunga kartu kredit dahulunya sebesar 2,95% per bulan, belakangan sudah turun menjadi 2,25% per bulan (per Juni 2017) atau sekitar 26,95% per tahun untuk cicilan --dan bahkan terbaru mungkin sudah turun lagi. Meski suku bunganya sudah turun, namun angka tersebut dinilai masih cukup tinggi bagi sebagian pengguna kartu kredit.
Padahal, jika menengok pinjaman-pinjaman yang lain seperti pinjaman online misalnya, bunga kreditnya juga sekitar 2,95% bahkan lebih. Bila dikalkulasikan dalam satu tahun, itu sebesar sekitar 41,74% atau lebih untuk cicilan.
Baca Juga: Mampu Ingat 1300 Nomor Kartu Kredit, Kasir Toko Ditahan Polisi
Suku bunga yang tinggi menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pengguna, terutama untuk nominal transaksi yang sangat besar. Namun bagi yang sudah merinci kebutuhan dengan baik, maka kartu kredit bisa menjadi solusi yang tepat.
Sebagai contoh, A membutuhkan smartphone baru untuk menunjang pekerjaannya karena ponsel lama sudah rusak. Tapi saat ini A tidak punya uang tunai untuk membelinya. Karena punya ponsel baru ini suatu kebutuhan dan penting, maka A menggunakan kartu kredit untuk membelinya dengan memanfaatkan cicilan 0% selama 1 tahun.
Dengan begitu, A mengetahui pentingnya memiliki akrtu kredit. Dan dengan memanfaatkan program cicilan 0% itu, A hanya membayar utang pokok kartu kredit saja sesuai harga smartphone tersebut. Jadi, A di sini malah diuntungkan dengan memiliki kartu kredit.
3. Semata-mata Hanya Takut Ketagihan
Semua urusan yang berkaitan dengan transaksi menjadi semakin mudah berkat kartu kredit. Hanya hitungan detik, semua transaksi pasti beres hanya dengan sekali gesek.
Jika tidak dikontrol dengan baik, kemudahan ini memang dapat menyebabkan pengguna ketagihan untuk menggunakan kartu kredit. Alhasil, total tagihan semakin menumpuk dari hari ke hari.
Agar tidak terlanjur ketagihan, pertimbangkanlah setiap barang yang ingin dibeli. Kemudian, lihat harga barang dan masa berlaku cicilan. Pastikan besar cicilannya tidak melebihi 20% dari total penghasilan Anda setiap bulan, sehingga kondisi keuangan tetap stabil.
4. Banyak Syarat yang Harus Dipenuhi saat Apply Kartu Kredit
Agar pembuatan kartu kredit disetujui, nasabah memang harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pihak bank. Syarat tersebut meliputi fotokopi identitas, buku tabungan, slip gaji, dan lain sebagainya.
Meski syarat sudah lengkap, permohonan pembuatan kartu kredit pun belum tentu disetujui oleh bank. Inilah salah satu alasan kenapa sebagian orang malas menggunakan kartu kredit.
Daripada jerih payahnya tidak dihargai, lebih baik pakai alternatif pembayaran lain yang tak kalah menguntungkan. Kira-kira itulah yang ada di dalam benak sebagian orang.
5. Ada Iuran Tahunan yang Harus Dibayarkan
Meski tidak semua kartu kredit mengenakan iuran tahunan yang harus dibayar pemegang kartu kredit, namun tetap saja di benak banyak orang bahwa mereka harus membayar iuran tahunan bila punya kartu kredit.
Terlepas dari suku bunga yang tinggi, pengguna kartu kredit harus menanggung iuran tahunan (annual fee) yang lumayan besar. Nominalnya mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1,5 juta per tahun, tergantung dari kebijakan masing-masing bank dan jenis kartu kredit yang Anda pilih.
Jika dibandingkan dengan kartu kredit jenis silver, annual fee kartu kredit platinum pasti lebih besar. Sebab, benefit atau keuntungan yang Anda peroleh juga lebih banyak. Selain promo dan diskon menarik, Anda bisa menikmati limit kartu kredit yang lebih besar.
6. Takut Gaya Hidup Berubah Drastis
Kartu kredit menjadi senjata andalan orang yang suka berbelanja. Sebab, merchant yang bekerja sama dengan kartu kredit tersebut sering mengadakan promo yang menggiurkan kepada pengguna kartu.
Akibat promo ini, gaya hidup juga bisa saja berubah drastis; yang tadinya hidup hemat perlahan-lahan menjadi lebih boros. Meski demikian, kartu kredit sebenarnya bukanlah penyebab utama berubahnya gaya hidup seseorang.
Asal bisa mengontrol keinginan dan gaya hidup, keuangan bisa saja tetap stabil. Sehingga dalam hal ini, kartu kredit bisa menjadi sebagai alat bantu saja dalam melakukan transaksi dan memenuhi kebutuhan.
7. Dianggap Kurang Memberikan Manfaat
Manfaat kartu kredit kurang maksimal bagi Anda yang menggunakannya untuk bergaya saja. Padahal sementara itu, ada suku bunga dan annual fee yang harus dibayarkan secara rutin setiap tahun.
Nah, pemikiran bahwa kartu kredit kurang memberikan manfaat ini juga bisa menjadi salah satu alasan seseorang enggan untuk memiliki kartu utang ini. Karena mereka menganggap hanya akan membuang-buang uang saja dengan membayar iuran tahunan tersebut.
Padahal, jika dilihat lebih dalam lagi, dengan keuntungan yang diberikan dengan berbagai kemudahan pembayaran dan beraneka macam promo serta poin reward yang bisa ditukarkan dengan berbagai kebutuhan, kartu kredit bisa memberi manfaat lebih dalam memenuhi kebutuhan Anda.
8. Takut karena Kasus Penipuan Semakin Merajalela
Kasus penipuan kartu kredit semakin merajalela, terutama untuk pembayaran secara online. Wajar jika banyak orang jadinya takut untuk apply kartu kredit.
Nah, sebagai solusinya, belanjalah di website atau marketplace terpercaya yang menawarkan sistem pembayaran yang aman. Hindari berbelanja melalui situs abal-abal, apalagi di toko online yang ada di media sosial. Kalaupun ingin berbelanja, coba cek track record atau rekam jejak toko online tersebut terlebih dahulu, lalu lihat dan baca testimoni dari para pelanggan sebelumnya.
9. Takut Kartu Kredit Hilang
Kasus kehilangan kartu kredit sering terjadi, baik karena terjatuh, terselip, atau dicuri. Mengingat ukuran kartu kredit kecil dan tipis, sebaiknya memang simpanlah kartu kredit milik Anda di dalam dompet atau saku celana.
Ke mana pun Anda pergi, jagalah kartu kredit itu sebaik mungkin. Segera amankan kartu kredit apabila hal-hal yang mencurigakan terjadi di sekitar Anda. Sebab, jika kartu kredit hilang, kartu tersebut bisa disalahgunakan oleh orang lain.
Pelajari Keuntungan, Simulasi Cicilan dan Biaya Kartu Kredit
Sebelum apply kartu kredit, sebaiknya pelajari keuntungan, simulasi cicilan, dan biaya yang dibebankan kepada pengguna. Informasi ini bisa langsung ditanyakan kepada pihak bank. Jika ada hal-hal yang kurang jelas, jangan sungkan untuk bertanya. Dengan demikian, Anda mungkin akan semakin berani menggunakan kartu kredit untuk bertransaksi.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Gunakan Kartu Kredit Ketimbang Uang Tunai
5 Tips Jitu Terhindar Dari Jeratan Utang Kartu Kredit
Bisa Hapus Utang! Jangan Remehkan Pentingnya Asuransi Kartu Kredit
Published by Cermati.com |