Jumlah eksportir komoditas pertanian meningkat dari 408 pelaku pada tahun lalu, kini menjadi 447 pelaku atau naik sekitar 9,6 persen. Sisi keberagaman produk juga mengalami peningkatan sebesar 24,1 persen, dari 224 komoditas, menjadi 278 produk.
Sedangkan tonase ekspor komoditas pertanian dari Kepulauan Riau yang disertifikasi Karantina Batam juga meningkat 4,5 persen, yaitu 438,5 ton hingga September tahun ini, atau setara dengan Rp 13,4 triliun.
"Memang ini membanggakan, namun tolak ukur yang sesungguhnya adalah kesejahteraan petani. Kami mengajak agar ini terus dikembangkan, terutama dengan menjaga 3K yaitu, menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas," terang Jamil.
Peningkatan Margin Ekspor
Ia kembali mengingatkan, pemerintah daerah dan instansi terkait sebaiknya mulai mengembangkan dan menarik investor agar bisa membantu melakukan pengolahan komoditas pertanian setidaknya menjadi barang setengah jadi. Seperti ekspor serabut kelapa, yang ia lepas pada hari itu.
Baca Juga: Kementan : Kebijakan Pengelolaan Anggaran Belanja Terbukti Produktif
"Ini sudah benar. Jangan lagi ekspor kelapa dalam bentuk bulat lagi, rugi kita. Semua bisa diambil, serabutnya, airnya, batoknya, santan, minyak, ampas, nah kalau bisa dijadikan itu, supaya menambah margin keuntungannya," jelasnya.
Pada saat yang sama, Jamil juga melepas ekspor berbagai komoditas pertanian dengan total 428,9 ton, atau senilai Rp 4,4 miliar.
Pelepasan ekspor yang dihadiri oleh Walikota Batam tersebut diantaranya meliputi komoditas tembakau tujuan Vietnam, bubuk kakao tujuan Rusia, serabut kelapa dan rumput laut tujuan Tiongkok dan kelapa bulat tujuan Tiongkok, Malaysia dan Thailand.
Pelepasan ekspor tersebut juga dirangkaikan dengan pemberian phytosanitary certificate dari karantina ke eksportir sebagai jaminan kesehatan produk, sekaligus persyaratan SPS (sanitary and phytosanitari) dari negara tujuan.
Jhoni Anwar, Kepala Karantina Pertanian Batam, yang juga mendampingi kegiatan tersebut juga menjelaskan, berdasarkan data otomasi barantan IQFAST, peningkatan ekspor yang melalui wilayah kerjanya meliputi berbagai sektor, diantaranya sektor perkebunan, hortikultura, peternakan dan perikanan.
Baca Juga: Kementan Minta Petani Gunakan Pestisida Sesuai Anjuran
Senada dengan Kepala Barantan, Wali Kota Batam, H Muhammad Rudi menyatakan, pihaknya akan mengoptimalkan kinerja SKPD yang ada di bawahnya, agar bisa mendorong adanya investasi dibidang pertanian. Ia menyebut, jika ada hambatan maka eksportir diminta menghubunginya langsung, bahkan lewat pesan singkat langsung ke nomor pribadinya.
Kepala Barantan berharap, dengan adanya ekspor capaian ekspor komoditas pertanian tersebut, masyarakat tidak hanya mengerti, namun bisa mengambil bagian terutama untuk menjadi eksportir diberbagai bidang atau sektor pertanian.
"Kita punya banyak program dan inovasi, ada Agro Gemilang, sistem in Line Inspection, e-cert dan lain-lain. Silakan itu dimanfaatkan dan dioptimalkan," pungkasnya.