Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada awal pekan ini diprediksi masih akan melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelemahan ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, pasar masih mewaspadai aksi demonstrasi besar-besaran yang masih akan terjadi.
Selain itu, kedua pasar masih dipengaruhi imbas perang dagang yang jadi penghalang penguatan rupiah pekan depan.
Tak hanya itu, perlambatan ekonomi global juga membuat indeks dolar AS menguat pekan lalu, sehingga menjadi sentimen negatif untuk rupiah.
Baca Juga: Aksi Demo Sejumlah Daerah Bikin Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS
"Rupiah masih berpeluang bergerak ke Rp 14.230 dengan support di kisaran Rp 14.070 pekan ini," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat (27/9/2019) berada di level Rp 14.172 per dolar AS.
Level itu melemah dari pergerakan Kamis lalu yang berada di level Rp 14.162 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat kemarin berada di level Rp 14.197 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.162 per dolar AS.
Baca Juga: Dituduh Tiduri Bebby Fey, Atta Halilintar Ngaku Rugi Miliaran Rupiah