"Maka dari itu Cyberjek ini jadi wadah pengembangan ekonomi keluarga driver ojol. Masa mau jadi tukang ojek selamanya, itu komitmen kami bagaimana mengangkat derajat hidup mereka," ungkap dia.
Adapun untuk cicilannya, disesuaikan dengan kemapuan. Akan tetapi bunga yang ditawarkan cukup rendah yakni satu persen saja.
"Itu yang membedakan, kami juga tidak ada istilah koperasi simpan pinjam. Orang susah gimana mau simpan, pinjam dulu yang penting dia bisa yakinkan koperasi saat ajukan," katanya.
Hingga saat ini total keseluruhan sudah ada 80 ribu orang yang telah daftar Cyberjek sementara terdapat 100 ribu anggota Koptassindo.
Baca Juga: Cyberjek Pesaing Baru GoJek dan Grab Lahir di Depok
Kepala Wilayah Cyberjek Bekasi Devi Rachmawati mengatakan jika sejauh ini telah ada 6.200 orang yang telah mendaftar sebagai pengemudi Cyberjek. Pendaftaran akan terus dibuka dan diminta warga yang mendaftar mempersiapkan berkasnya.
Bahkan. ia tidak menutup fakta dilapangan bahwa banyak dari mereka yang daftar merupakan driver GoJek maupun GrabCar. Hanya saja, pihaknya tidak membatasi hal tersebut.
"Jumlah pendaftar terus meningkat. kami tidak ada aturan untuk membatasi mereka yang sudah bergabung dengan perusahaan seperti Gojek, silakan saja yang bergabung. Karena kita tegaskan, kita ini bukan sedang bersaing ya. Sama-sama anak bangsa yang ingin membuat warga sejahtera," ungkap Devi.
Menurutnya, yang menarik dari Cyberjek adalah para pengemudi tidak akan dipotong 20 persen tiap kali menarik penumpang seperti halnya perusahaan ojol.
"100 persen pendapatan adalah milik driver, tidak ada potongan dari kami dan tentu kami akan terus konsisten," kata dia.
Ia juga menjabarkan mengapa memilih Bekasi sebagai titik launching pertama dan mempunyai kantor pertama. Menurutnya, Bekasi sudah masuk dalam metropolitan dimana perputaran Rupiah terus mengalami peningakatan.