Suara.com - PT Surveyor Indonesia (Persero) mencatat mencatatkan laba sebelum pajak hingga Agustus 2019 mencapai Rp 130 miliar. Laba diraih dari pendapatan pada periode tadi sebesar Rp 842 miliar.
Direktur Utama Surveyor Indonesia, Dian M Noer mengatakan pendapatan itu disumbang dari sektor migas sebesar 39 persen, kemudian infrastruktur 13 persen, dan batu bara 25 persen.
"Pendapatan tersebut terutama merupakan kontribusi dari sektor Migas dan Mineral Batubara," kata Dian M Noer dalam keterangannya, Jumat (27/9/2019).
Dian M Noer menuturkan, pada tahun ini perseroan menargetkan pendapatan yang melebihi target sebesar Rp 1,4 triliun. Dalam RKAP, perseroan target pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun.
Baca Juga: 5 Best Berita Otomotif Pagi: Airbag Hyundai, Suroboyo Bus di New York
"Insya Allah ada peningkatan drastis hingga melampaui target karena pola pendapatannya 'kan multi year, jadi masih ada pembayaran-pembayaran dari projek-projek yang sedang berlangsung," tuturnya.
Untuk mencapai target tadi, Dian M Noer menyebut Surveyor Indonesia telah melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa.
"Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi," tutupnya.
Untuk diketahui, beberapa proyek strategis yang telah dikerjakan antara lain dalam sektor Migas, Surveyor Indonesia mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur Migas dan Sistem pembangkit, menjadi Independent Assurance dalam transaksi Government to Bussiness (G to B) dan Bussiness to Business (B to B) serta fasilitas produksi energy primer.
Baca Juga: Survei Kepuasan Produk Otomotif: Penjualan Meningkat, Namun ...