Pada 2018, target 1 juta hektare terealisasi 806.199 hektare (80,6 persen). Pada 2019, target sama 1 juta hektare, namun hingga akhir Agustus 2019 sudah mencapai 305.599 hektare.
Untuk AUTS/K, perkembangan realiasi pada 2016 target sebanyak 20.000 ekor tercapai 100 persen. Pada 2017, target sebanyak 120.000 ekor tercapai 76,8 persen, atau 92.176 ekor.
Pada 2018, target 120.000 ekor terealisasi 88.673 ekor atau 73,8 persen. Pada 2019, target 120.000 ekor, hingga awal September 2019, sudah terealiasi 67.066 ekor (55,8 persen).
Indah mengakui, di beberapa daerah, capaian target asuransi masih relatif rendah. Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), misalnya, sampai saat ini, realisasi AUTP dan AUTS/K masih rendah.
Baca Juga: Kementan : Petani Serasi Sebaiknya Ikut dalam Asuransi Usaha Tani Padi
"NTB kita kejar terus realisasinya. Memang masih rendah, tapi sejak tiga bulan terakhir sudah menunjukkan peningkatan," ujarnya.
Untuk mempercepatnya, kata Indah, pihaknya akan menempatkan anggota tim di NTB untuk memastikan realisasi AUTP dan AUTS/K berjalan dengan baik.
Untuk AUTP, dia optimistis bakal mencapai 70 persen dari target 17.000 hektare, yang masuk daftar peserta definitif (DPD). Saat ini, realisasi AUTP NTB baru 946,7 hektare.
Begitupun dengan AUTS/K yang menargetkan 12.000 DPD. Menurutnya, dibutuhkan kesadaran petani betapa pentingnya program asuransi ini.
"Kalau untuk AUTS, kesadaran peternak untuk daftar asuransi sudah sangat tinggi karena sudah merasakan langsung manfaatnya. Bahkan komitmen untuk Agustus sampai Oktober itu sudah 10.000 lebih," pungkas Indah.
Baca Juga: Kementan Jamin Petani Tak Kesulitan Dapatkan Kartu Tani