Suara.com - Perusahaan peralatan olah raga Nike meraih kinerja yang gemilang pada kuartalan yang berakhir Agustus 2019. Tercatat laba bersih pada periode itu naik 25 persen menjadi 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir CNN, raihan kenaikan laba bersih ini terjadi berkat strategi perusahaan asal Amerika Serikat itu untuk menjual langsung produknya ke konsumen.
Selain itu, kenaikan laba ini terdorong dari penjualan pada masa masuk sekolah di AS maupun belahan dunia lainnya.
Strategi lainnya, Mark Parker, Chief Executive Officer (CEO) Nike mengatakan bahwa saat ini perseroan telah berinvestasi dalam menumbuhkan keanggotaan aplikasi SNKRS dan Nike +, dan mengintegrasikan aplikasi ini ke dalam pengalaman pelanggan di dalam toko.
Baca Juga: 5 Hits Otomotif Pagi: Demo Pakai BMW, Sebastian Vettel Naik Motor
"Pertumbuhan digital menunjukkan kekuatan hubungan yang lebih pribadi dengan konsumen," kata Mark Parker.
Biaya administrasi juga meningkat pada kuartal itu, sebesar 9 persen menjadi 3,3 miliar dolar AS.
Untuk diketahui, Nike telah bersaing dengan Adidas untuk mempercepat dan mengotomatisasi manufaktur yang akan membantu mendapatkan produk kepada pelanggan lebih cepat dan menawarkan personalisasi yang lebih besar.
Terlepas dari pertumbuhannya, Nike juga harus bersaing dengan perang dagang AS - China yang sedang berlangsung dan tarif yang mengancam akan harga produk-produknya bagi konsumen Amerika. Akan tetapi tarif 10 persen baru yang mulai berlaku 1 September 2019 untuk barang-barang China juga berlaku bagi berbagai alas kaki impor.
Baca Juga: 5 Berita Hits Otomotif Akhir Pekan: Jalan Seram, Mobil Listrik Mahal