Kementan Lihat secara Langsung Proses Olah Tanah di Provinsi Riau

Selasa, 24 September 2019 | 09:48 WIB
Kementan Lihat secara Langsung Proses Olah Tanah di Provinsi Riau
Ilustrasi alat dan mesin pertanian. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka melihat secara langsung proses olah tanah dengan mekanisasi pertanian dan pembuatan embung untuk irigasi, pakar khusus modernisasi pertanian dari IPB, yang juga tenaga ahli menteri dalam Kementerian Pertanian, Dr. Sam Herodian mengunjungi kampung Desa Eko Wisata, di Kecamatan Palas, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/9/2019.

Ia datang bersama dengan Kepala Badan PPSDMP, Dedy Nursyamsi, direktur alat dan mesin pertanian (alsintan), kepala pusat penyuluhan pertanian, dan anggota tim Kementan lainnya.

Pada kesempatan ini, Kementan mengenalkan teknologi mekanisasi dengan dukungan dekomposer yang mampu bekerja cepat untuk mengurai tanah, namun tanpa harus melakukan pembakaran hutan.

"Terus terang, pak menteri prihatin dengan karhutla yang terjadi sekarang ini, kemudian minta saya dan temen-teman staf menyiapkan alsintan untuk pencegahan kebakaran di musim kering. Alhamdulilah, mekanisasi dan teknologi dekomposer berjalan efektif karena sangat ramah lingkungan," ujar Sam, yang hadir mewakili Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Baca Juga: Kementan Jamin Petani Tak Kesulitan Dapatkan Kartu Tani

Menurut Sam, mekanisasi dan teknologi dekomposer yang dimaksud mampu mengerjakan pembajakan lahan secara terukur. Ini karena pola tanamnya sudah menggunakan piringan dan mesin pencacah tanah.

Selanjutnya, proses tersebut dimaksimalkan dengan biokomposer dan benih unggul yang cocok dengan tanah yang digarap.

"Nah, sisa kayu yang ada juga kita berikan biocat untuk menahan air, sebab di bagian belakang, kita sudah membangun embung. Intinya, kalau petani di sini memiliki semangat, maka kami dari pemerintah pusat juga akan lebih semangat dalam memberikan berbagai bantuan," katanya.

Sam memastikan jika pola tanam ini berjalan dengan baik, maka ke depan, pemerintah akan mengembangkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) untuk membuka lahan sekitar 20 ribu hektare di Propinsi Riau.

"Insya Allah ke depan, alsintan eskavator, drone dan mesin pertanian lain akan dialokasikan di lokasi pertanian bapak dan ibu para petani di sini," katanya.

Baca Juga: Kementan dan Pemprov Sumut Optimistis Mampu Tingkatkan Produksi Padi

Sam menambahkan, penggunaan alsintan yang diberikan sebagai bantuan dari Kementan, mendapatkan apresiasi Bappenas sebagai pendorong kemajauan ekonomi daerah, setiap peningkatan 1 persen belanja alsintan, mendorong 0,33 persen peningkatan PDB subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian di daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI