Suara.com - Tebalnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) membuat masyarakat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau berburu alat pemurni udara (air purifier).
Alat tersebut dipercaya mampu meminimalisir dampak kabut asap masuk ke paru-paru.
"Saya sudah mendatangi lima toko elektronik tapi stok alat pemurni udara sudah habis semua," kata Wati, warga Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Minggu (22/9/2019).
Dia mengatakan, kalaupun alat itu ada, harganya sudah melambung hingga dua kali lipat dan harus pesan dulu.
Baca Juga: Sutradara: Jokowi Sedang Mencuri Masa Depan Jan Ethes dan Anak Indonesia
Beberapa toko elektronik meminta konsumen meninggalkan nomor telepon agar bisa dihubungi ketika alat penjernih udara itu tiba.
"Saya sudah meninggalkan nomor telepon kemarin tapi hingga saat ini belum dihubungi," katanya.
Ivan, salah satu petugas toko elektronik di Jalan Tuanku Tambusai mengaku barang tersebut sudah laris diburu warga mengingat kualitas udara masih tidak sehat.
"Biasanya memang jarang yang beli alat ini. Mungkin ini ada bencana saja sehingga laris," katanya.
Kokoh salah satu pemilik toko elektronik di Jalan Harapan Raya mengaku biasanya hanya menyediakan maksimal dua alat di tokonya karena barang tersebut jarang yang beli saat kondisi normal.
Baca Juga: Terganggu Kabut Asap, Penerbangan 2 Bandara di Kalimantan Alami Delay
"Sebenarnya ini barang tidak laku. Kami stok dua barang dalam setahun, itu pun susah lakunya. Cuma saat ini ada bencana asap saja sehingga banyak dicari orang," katanya.