Kelima, koordinasi dan pengawalan air dengan cara monitor ketersediaan air di waduk dan bendungan. Dengan mengutamakan jadwal irigasi pada wilayah yang standing cropnya terdampak kekeringan.
"Selain itu, kami menerapkan dan mengawal gilir-giring air pada daerah irigasi yang airnya terbatas. Serta melakukan penertiban praktek pompa-pompa air ilegal di sepanjang saluran irigasi utama," tutur Sarwo Edhy.
Terakhir, melakukan optimalisasi peranan Brigade Alsin/UPJA (Unit Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian) dalam memobilisasi bantuan pompa air di wilayah yang terdampak kekeringan. Bagi lahan yang masih memiliki ketersediaan sumber air bila memungkinkan ditanamani dengan palawija atau aneka kacang.
Sekadar informasi, evaluasi perbandingan total luas tanam bulan April-Agustus 2018 seluas 5.924.792 Ha dan April-Agustus 2019 seluas 6.260.483 Ha menunjukan adanya pertumbuhan luas tanam sebesar 335.691 Ha atau sebesar 5,66 persen.
Baca Juga: Kementan : Tak Ada Ruang bagi Oknum yang Selewengkan Alsintan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan untuk penanggulangan kekeringan telah berdampak nyata dengan bertambahnya luas tanam pada periode yang sama di tahun sebelumnya.