Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bencana kabut asap belum berdampak pada penerbangan di Ibu Kota baru Kalimantan Timur. Menurutnya, operasional penerbangan di Kalimantan Timur masih normal.
Untuk diketahui, daerah ibu kota baru yaitu Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dikelilingi oleh dua Bandara besar, yaitu Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
![Helikopter waterbombing parkir di Lapangan Udara (Lanud) Sri Mulyono Herlambang yang bersebelahan dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Senin (16/9). [ANTARA FOTO/Feny Selly]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/09/16/39898-kabut-asap.jpg)
"Kelihatannya tidak. Besok saya akan ke sana. Sejauh ini tidak ada kabut yang cukup berat disana," kata Budi Karya saat ditemui di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Kendati demikian, Budi Karya tetap memberi peringatan kepada maskapai agar tetap waspada terhadap bencana kabut asap. Jangan terlalu memaksakan untuk melakukan penerbangan pada saat masih pekatnya kabut asap.
Baca Juga: Kabut Asap Makin Tebal, Orang Malas Menginap di Hotel
"Agar lebih hati-hati pada saat take off maupun pada saat akan landing," ucap Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II ini.
Sebelumnya, Budi Karya mengungkapkan terdapat tiga Bandara yang terdampak bencana kabut asap. Tiga Bandara itu yakni Bandara Supadio Pontianak, Bandara Rahadi Oesman Ketapang, dan Bandara Sambas.
Menurut Budi Karya, tiga bandara tersebut tak bisa melayani penerbangan di jam tertentu.
"Dampak yang paling besar di Kalbar di tiga bandara di Pontianak, Ketapang, dan Sambas. Riau sebenarnya sudah sangat menurun. Ini kita lakukan koordinasi. Selama ini kita tidak melakukan pelarangan aktivitas penerbangan di sana tetapi stakeholder kita ingatkan untuk tidak terjadi suatu masalah," pungkas dia.
Baca Juga: Ramai Kampanye #SawitBaik di Tengah Kabut Asap Karhutla, Kominfo Dihujat