Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini masih akan tertekan dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelemahan rupiah terimbas dari harga minyak mentah yang terus akan naik.
Dia menjelaskan, kenaikan harga minyak berpotensi memperbesar defisit current account Indonesia yang selama ini menjadi momok rupiah.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.080," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Baca Juga: Kilang Minyak Arab Saudi Diserang, Berimbas Negatif ke Nilai Tukar Rupiah
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin (16/9/2019) berada di level Rp 14.042 per dolar AS.
Level itu melemah dari pergerakan Jumat pekan lalu yang berada di level Rp 13.990 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.020 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 13.950 per dolar AS.
Baca Juga: Kejeniusan BJ Habibie Mampu Angkat Nilai Tukar Rupiah dari Keterpurukan