Suara.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ingin para pengusaha muda di Indonesia naik kelas menjadi konglomerat. Karena Hipmi menilai, konglomerat Indonesia saat ini tak banyak berubah dan masih diisi oleh segelintir orang.
Merespon permintaan tersebut, Presiden Joko Widodo malah kembali meminta nama-nama pengusaha muda yang ingin menjadi konglomerat.
"Adinda Bahlil (ketua Umum Hipmi) mengatakan perlu konglomerat baru, 3 tahun lalu saya sudah minta ke Hipmi, Kadin, 20 nama, tapi sampai sekarang saya belum dapat 20 nama itu saya tidak tahu apakah masih dalam proses seleksi atau yang lainnya," kata Jokowi dalam Munas Hipmi ke-16 di Golden Ballroom Holten Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Namun begitu, Jokowi mengakui memang Indonesia butuh konglomerat baru untuk memajukan negeri ini. Bahkan, Jokowi siap campur tangan untuk menciptakan konglomerat baru.
Baca Juga: Bikin Geger, Cucu Konglomerat Amerika Nikah Sesama Jenis dengan Transgender
"Tapi betul perlu konglomerat-konglomerat baru di negara ini, memang pemerintah perlu turun tangan memberikan jalan, peluang yang ada bagi mereka," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia menjelaskan, keinginan para pengusaha muda ini bukan untuk menyaingi konglomerat yang ada.
Akan tetapi ingin membuktikan bahwa pengusaha muda juga bisa menjadi konglomerat besar di negeri ini.
"Konglomeratnya masih belum ganti dan itu-itu saja. Kami mohon, teman-teman muda ingin naik kelas. Kami tidak bermaksud memusuhi konglomerat, yang kuat tetap kuat tapi yang bawah bisa jadi kuat," pungkasnya.
Baca Juga: Sedih, Curhat Pilu Konglomerat Pasca Anaknya Meninggal Kecelakaan