Indonesia Dukung Kemitraan Fund for Agricultural Development Membangun Desa

Sabtu, 14 September 2019 | 09:10 WIB
Indonesia Dukung Kemitraan Fund for Agricultural Development Membangun Desa
IFAD Partnership Framework pada Sidang Executive Board (EB) IFAD ke-127, yang berlangsung pada 10 - 12 September 2019, di Italian Conference Roma (S-105), Kantor Pusat IFAD, tepatnya di Via Paolo di Dono 44, Roma. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kegiatan pengembangan sektor pertanian di dataran tinggi akan didanai Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) sebesar 120 juta dolar AS.  Sebagian dana tersebut, yaitu sebesar 75,2 juta dolar AS akan diterushibahkan kepada 14 kabupaten lokasi kegiatan.  

Ke-14 kabupaten tersebut antara lain, Banjarnegara, Cirebon, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, Minahasa Selatan, Purbalingga, Subang, Sumbawa, Sumenep dan Tasikmalaya.

"Komoditas yang dikembangkan merupakan komoditas yang masuk dalam target program swasembada atau komoditas unggulan daerah yang diperuntukkan bagi pasar ekspor," papar Mulyadi.

Proyek UPLAND ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan.

Baca Juga: Kementan Jamin Petani Tak Kesulitan Dapatkan Kartu Tani

Selain itu juga membangun sentra perbibitan, yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana budidaya benih modern. 

"Lalu ada modernisasi pertanian melalui penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), sarana produksi pertanian, serta peralatan penanganan pasca panen untuk mendukung kegiatan pengembangan sistem pertanian terpadu," tambah Mulyadi.

Tujuan lainnya adalah untuk menguatkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan petani melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan menuju kelembagaan yang profesional. Selain itu juga untuk meningkatkan serta memperluas akses pasar dari komoditas pertanian spesifik wilayah di daerah dataran tinggi melalui pengembangan jaringan kerjasama dengan pihak swasta.

"Selain itu meningkatkan kapasitas staf pusat, dinas pertanian dan petani dalam  pengelolaan kegiatan usahatani modern," sebutnya.

Adapun kegiatan UPLAND nantinya antara lain, pengembangan infrastruktur untuk peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pertanian, yang meliputi pengembangan lahan dan prasarana dan pengelolaan produksi dan budidaya.

Baca Juga: Efektifkan Informasi, Kementan Gelar Workshop Program Perluasan Areal

"Termasuk juga pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan masyarakat, yang terdiri dari 4 sub komponen meliputi pengembangan kelembagaan pertanian, dukungan peralatan dan infrastruktur pemasaran, penguatan jaringan pasar dan kemitraan serta akses kepada layanan keuangan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI