Suara.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil ikut merasakan kesedihan yang mendalam perihal meninggalnya Presiden Ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie. Menurut dia, BJ Habibie adalah sosok menyelamatkan perekonomian saat di masa sulit seperti krisis moneter.
Untuk diketahui, saat menjabat sebagai Presiden, Habibie diwariskan kondisi ekonomi yang berantakan oleh Soeharto.
Namun, berkat kebijakannya, bisa kembali menstabilkan ekonomi Indonesia, bahkan bisa membalikkan ekonomi yang tadinya pertumbuhannya negatif menjadi positif kembali.
"Beliau menjadi presiden di waktu ekonomi sulit dengan pendekatan dan tim yang beliau gunakan tim yang sangat profesional dengan pengalaman yang cukup dan waktu yang relatif singkat kondisi yang sangat buruk itu bisa dibalik. Walaupun tidak menyelesaikan masalah dalam satu malam," kata Sofyan saat ditemui di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Baca Juga: Disebut Tak Bisa Naik Motor? Ternyata BJ Habibie Punya Moge Ratusan Juta
Menurut Mantan Kepala Bappenas ini, Habibie sangat besar kontribusinya terhadap reformasi Indonesia. Selain itu, Habibie dianggapnya berhasil memajukan Indonesia.
"Sebelum-sebelumnya tentu Pak Soekarno meletakkan dasar Indonesia merdeka. Pak Harto mengisi pembangunan. Dan Pak Habibie menjadi bapak yang menyiapkan Indonesia menjadi negara demokratis yang seperti kita alami saat ini," ucap dia.
Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie akhirnya tutup usia setelah beberapa hari menjalani perawatan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019) sekitar pukul 18.05 WIB.
Prosesi pemakaman BJ Habibie dimulai setelah Salat Zuhur. Upacara pemakaman diadakan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, dengan inspektur Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Intip Harta Peninggalan Habibie, Ada Mobil Mewah Antik Hingga Gedung Tinggi