"Lokasi Hotel Horison Ultima Kertajati sangat strategis, hanya berjarak dua kilometer dari Bandara (Kertajati). Hal ini memberikan nilai tambah untuk hotel," kata Thomas.
Target Hotel Horison Ultima Kertajati adalah para crew maskapai penerbangan, traveler, wisatawan domestik maupun asing yang singgah di Kertajati, serta para karyawan dan eksekutif yang bekerja di kawasan industri sekitar Kertajati.
Hibah Tanah untuk Rumah Sakit
Pada kesempatan yang sama, Metland juga menghibahkan tanah seluas dua hektare untuk pembangunan rumah sakit (RS).
Baca Juga: Pemerintahan Ridwan Kamil Fokus pada Transportasi Jabar Juara
"Metland juga menghibahkan dua hektare tanahnya untuk kepentingan masyarakat Majalengka dan masyarakat Jawa Barat. Nanti kita proses jadi rumah sakit yang terbaik dan bisa melayani pelayanan kesehatan masyarakat," kata Emil.
Emil menambahkan, pendanaan untuk pembangunan rumah sakit tersebut bisa dari berbagai sumber dana, seperti APBD Kabupaten Majalengka ataupun APBD Provinsi Jabar. Target pembangunan rumah sakit diharapkan selesai maksimal dalam waktu tiga tahun.
"Nanti bagaimana membangun, apakah porsi APBD (kabupaten) atau porsi (APBD) provinsi, ataupun nasional (APBN), tak ada masalah, akan kita carikan. Tapi, dalam hitungan tahun harusnya sudah berdiri rumah sakit yang baik. Kalau membangun paling cepet setahun, paling lama tiga tahun," ucapnya.
Thomas menuturkan, rumah sakit tersebut diharapkan juga bisa menjadi fasilitas pendukung Bandara Kertajati. Jaraknya sekitar 600 meter dari Hotel Horison Ultima Kertajati.
"Kami berniat menghibahkan juga tanah dua hektare, agar bisa dibangun fasilitas pendukung airport Kertajati yaitu berupa rumah sakit," kata Thomas.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bahas Keadilan Fiskal di Depan Para Wali Kota se-Indonesia