PLN Tandatangani Kontrak Pembangunan 3 PLTU dan 1 Gardu Induk

Selasa, 10 September 2019 | 13:14 WIB
PLN Tandatangani Kontrak Pembangunan 3 PLTU dan 1 Gardu Induk
PLN menandatangani kontrak pembangunan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan satu pembangunan gardu induk, pada 9 September 2019. (Dok : PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PLN menandatangani kontrak pembangunan tiga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan satu gardu induk, pada 9 September 2019. Acara yang berlangsung di Kantor Pusat PLN tersebut dihadiri oleh Plt. Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, yang didampingi oleh jajaran direksi PLN, dan direktur dari para konsorsium.

Adapun proyek pembangunan yang ditandatangani adalah PLTU Sulut - 1 kapasitas 2x50 MW, PLTU Timor - 1 kapasitas 2x50 MW, dan PLTU Palu - 3 kapasitas 2x50 MW, serta proyek Gardu Induk GIS 500 kV Muara Karang Baru. Ketiga pembangkit tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan kelistrikan.

Dalam sambutannya, Sripeni menjelaskan, pembangunan ini diperlukan komitmen dari semua pihak agar dapat berhasil.

“Perlu komitmen yang tinggi dari semua pihak, termasuk penyedia barang/jasa untuk memastikan kelancaran pembangunan pembangkit dan gardu induk 500 kV, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai biaya, mutu dan waktu yang telah ditentukan,” katanya.

Baca Juga: PLN Sabet 9 Penghargaan dalam ISDA 2019

Ia mengimbau agar pada saat pelaksaan pekerjaan, berbagai ketentuan dalam kontrak dipatuhi.

“Pelaksanaan pekerjaan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah diatur dalam kontrak dan regulasi terkait, khususnya mengenai baku mutu emisi pembangkit thermal seperti yang diatur dalam peraturan menteri LHK No. 15 tahun 2019, sebagai wujud dukungan PLN dalam menjaga lingkungan,” tambahnya.

Penandatanganan kontrak pembangunan 3 PLTU dan 1 GI ini memiliki nilai total investasi lebih dari Rp 12 triliun, dengan menggunakan Anggaran PLN (APLN).

Adapun pembangunan pembangkit dilakukan dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara, sementara pembangunan GIS 500 kV Muara Karang Baru merupakan bagian dari jaringan transmisi 500 kV Jakarta Looping, yang dilakukan untuk mendukung dan meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan DKI Jakarta dan sekitarnya.

Beberapa konsorsium yang bekerja sama dengan PLN dalam pembangunan ini diantaranya adalah Konsorsium PT IKPT, PT PP, ITOCHU Corporation, Sumitomo Heavy Industries, dan PT Medco Power Indonesia, sebagai penyedia barang/jasa untuk pembangunan PLTU Sulut - 1 dan PLTU Timor - 1; Konsorsium PT Wijaya Karya, Doosan Heavy Industries, dan Korea South-East Power sebagai penyedia barang/jasa untuk pembangunan PLTU Palu - 3; dan Konsorsium Indokomas, Hyosung, sebagai penyedia barang/jasa untuk pembangunan GIS 500 kV Muara Karang Baru.

Baca Juga: PLN Rilis Program Penguatan Kembali Integritas

Direktur Utama Wijaya Karya, Ir. Tumiyana berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam melaksanakan proyek pembangunan PLTU

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI