Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah bakal terus menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, penguatan rupiah didorong dari kekhawatiran pasar terhadap polemik seperti perang dagang, Brexit dan resesi.
Selain itu, potensi pelonggaran moneter bank-bank sentral negara maju juga memberikan dorongan untuk pembelian aset berisiko.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 13.980 - Rp 14.090," kata Ariston dalam riset hariannya di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Baca Juga: Perang Dagang Buat Rupiah Terus Tertekan Dolar AS
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah pada Senin sebelumnya (9/9/2019) berada di level Rp 14.034 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan Jumat sebelumnya yang berada di level Rp 14.087 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.092 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Jumat sebelumnya yang berada di level Rp 14.140 per dolar AS.
Baca Juga: Soal Rumah DP 0 Rupiah, Ferdinand: Bikin Sesak Nafas karena Sempit