33 Perusahaan Ogah Masuk ke Indonesia, Fahri Hamzah Salahkan Kabinet Jokowi

Bangun Santoso | Achmad Fauzi
33 Perusahaan Ogah Masuk ke Indonesia, Fahri Hamzah Salahkan Kabinet Jokowi
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat ditemui wartawan di Komplek Parlemen Senayan. (Suara.com/Novian).

"...Jadi biang keroknya ada di kabinet. Jangan cari di tempat lain!" Kata Fahri Hamzah

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut bersuara soal hasil riset Bank Dunia yang menyebut 33 perusahaan China enggan masuk ke Indonesia. Menurut Fahri, biang keroknya adalah di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri.

Hal itu dikatakan Fahri Hamzah di akun Instagram pribadinya @fahrihamzah.

"Semua kata kuncinya ada di kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Karena leadership negara yang dapat menggerakkan birokrasi dan seluruh struktur dan sumber daya negara ada di sana. Jadi biang keroknya ada di kabinet. Jangan cari di tempat lain!" Kata Fahri Hamzah seperti dikutip dari Instagram, Minggu (8/9/2019).

Fahri melanjutkan, kondisi seperti ini harusnya membuat para menteri di kabinet kerja mundur. Pasalnya, alih-alih menghadirkan investor, tapi kenyataannya malah menghadirkan rentenir untuk berutang.

Baca Juga: Fahri Hamzah Resmi Ditunjuk Jadi Komisaris Bank BTN, Ini Total Kekayaannya!

"Kembali kepada kekagetan Presiden Jokowi seharusnya membuat kabinet itu mundur massal. Kelakuannya sok yakin, ternyata enggak ada kebijakan yang dapat meyakinkan investor untuk berpartner malah yang datang adalah rentenir. Utang tambah banyak dan anak cucu kita akan menanggung," tutur dia.

Fahri menambahkan, yang dibutuhkan investor hanya kepastian bisnis dalam negeri apakah menguntungkan atau tidak. Selain itu, birokrasi perizinan juga jadi penghambat investor yang masuk ke Indonesia.

"Selain UU investasi yang sebetulnya sudah bagus. Iklim usaha dan kepastian lah yang ditunggu dari birokrasi negara yang profesional. Dengan segala maaf birokrasi negara kita masih belum banyak berubah," pungkas dia.

Untuk diketahui, hasil riset Bank Dunia menyebut, dalam kurun waktu Juni sampai Agustus 2019, dari 33 perusahaan China 23 perusahaan memilih Vietnam untum relokasi. Sisanya 10 perusahaan merelokasi ke Malaysia, Thailand, serta Kamboja.

Baca Juga: Viral! Cuitan Fahri Hamzah Soal Rangkap Jabatan Kembali Mencuat Usai Jadi Komisaris BTN