Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengeluhkan tawuran yang terjadi di Manggarai. Pasalnya, tawuran tersebut menghambat operasional Kereta Rel Listrik (KRL).
Bahkan, menurut Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, tawuran tersebut membahayakan operasional KRL, karena KRL tak bisa langsung berhenti mendadak.
"Kita harap engga terjadi lagi, kalau terjadi yang pasti itu KRL bisa membahayakan, karena tak bisa dijalankan," kata Edi saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Kendati demikian, Edi telah menyiapkan beberapa langkah untuk antisipasi tawuran tersebut. Salah satunya dengan menambah Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska).
Baca Juga: Cari Pelaku Tawuran Manggarai, Polres Jaksel Gelar Razia di Pemukiman Warga
"Sekarang internal KAI sudah menerjunkan petugas Polsuska di sana lebih banyak sekaligus komunikasi dengan kepolisian di tempat," ucap dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, tawuran antar warga pecah di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2019) sore. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.41 WIB.
Akibatnya lalu lintas kereta sempat terhenti karena aksi tak terpuji itu.
Dua kelompok yang terlibat bentrok ialah warga Magazen Manggarai Selatan, Jakarta Selatan dengan warga Menteng Tenggulun, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Terobos Palang Pintu Perlintasan Kereta Api, 76 Nyawa Melayang