Suara.com - PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) pengembang properti telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasil RUPSLB tersebut, pemegang saham sepakat untuk merubah penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Sekretaris Perusahaan Urban Jakarta Propertindo, Tri Racham Batara menerangkan, hasil RUPSLB tersebut setuju untuk meningkatkan alokasi dana untuk akusisi lahan, proyek dan perusahaan properti menjadi Rp 342 miliar atau 80,83 persen dari sebelumnnya 50,99 persen dari dana IPO.
Sementara itu, pengembangan lahan menjadi Rp 26,27 miliar atau 6,21 persen dari sebelumnya 30,58 persen dan modal kerja menjadi Rp 54,84 miliar atau 12,96 persen dari 18,42 persen dari dana IPO sebesar Rp 423,1 miliar.
Menurut Tri, dengan perubahan penggunaan IPO perseroan bakal fokus mengembangkan hunian yang dekat dengan transportasi massal.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Sandiaga Khawatir Harga Properti di Kalimantan Naik
"Sehingga perseroan dapat mengembangkan lahan-lahan yang berlokasi di titik-titik transportasi masal seperti LRT," kata Tri di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Tri mengungkapkan,saat ini perseroan memiliki sisa dana IPO sebesar Rp 330,33 miliar.
Sementara itu, perseroan telah menggunakan dana IPO hingga akhir Juni 2019 sebesar Rp 38,15 miliar untuk akuisisi lahan, pengembangan lahan Rp 13,06 miliar dan modal kerja Rp 41,63 miliar.
"Adapun sisa dana IPO untuk akuisisi lahan sebesar Rp 177,62 miliar, pengembangan lahan Rp 116,39 miliar dan modal kerja Rp 36,13 miliar. Totalnya senilai Rp 330,33 miliar," jelas dia.
Dalam RUPSLB ini pemegang saham juga sepakat mengangkat Thomas selaku Direktur perseroan dan menyetujui pengunduran diri Tri Rachman Batara selaku Direktur.
Baca Juga: Pendiri Brand Zara Miliki Aset Properti Hingga 11 Miliar Dolar AS
Sehingga susunan kepengurusan perseroan menjadi sebagai berikut: