Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada hari berbalik menekan dolar AS.
Menurut pengamatannya, penguatan rupiah didorong dari imbal hasil obligasi AS yang jatuh ke level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, berita positif dari demo Hong Kong dimana pemerintah akhirnya memenuhi tuntutan pendemo dan soal penundaan Brexit bisa membantu penguatan rupiah.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.100 - Rp 14.190," kata Ariston dalam riset hariannya di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Baca Juga: Perang Dagang Buat Rupiah Terus Tertekan Dolar AS
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu (2/9/2019) berada di level Rp 14.159 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.227 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 14.218 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.217 per dolar AS.
Baca Juga: Soal Rumah DP 0 Rupiah, Ferdinand: Bikin Sesak Nafas karena Sempit