Teori ketiga, pengembangan kewirausahaan. Pemdaprov Jabar memiliki berbagai program seperti One Pesantren One Product, Kredit Mesra, hingga Satu Desa Satu Perusahaan.
"Teori selanjutnya untuk mengembangkan Jawa Barat juara ekonomi adalah mengembangkan entrepreneurship. Itulah kenapa One Pesantren One Product harus sukses dan direalisasikan bersama-sama, program Kredit Mesra," katanya.
"Program Kredit Cinta Rakyat (KCR) kita pindahkan ke Kredit Mesra, karena ada ratusan miliar (dari KCR). Itu segera dieksekusi. Kemudian meng-online-kan proses dari manual, kita punya pusat digital desa bersama salah satu e-commerce," tambahnya.
Emil mencontohkan, saat ini sedang viral sebuah produk desa. Produk tersebut menjadi terkenal ke seluruh Indonesia gara-gara dipromosikan oleh perusahaan e-commerce.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Perekonomian Jabar Tumbuh 5,64 Persen
"Gara-gara ada Tokopedia Center, sebuah produk barang dari desa terpencil tiba-tiba jadi hits. Ini menarik, karena ada sabun yang tidak dikenal, tapi karena ada ruang digital di desa dibawa ke ruang itu, lalu dipromosikan oleh standarnya, difoto dengan bagus. Langsung terkenal ke seluruh Indonesia dan pesanannya luar biasa," katanya.
"Itu contoh kecil betapa dunia digital kalau dengan benar mengakselerasinya hasilnya bisa seperti itu," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar memaparkan sejumlah data indikator makro. Penduduk Jabar saat ini berjumlah 49,02 juta jiwa, atau 18,37 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dari sisi ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) pada 2018 mencapai 5,64 persen dengan target RPJMD pada 2019, yakni di angka 5,4 - 5,7 persen. Sementara inflasi per Januari - Agustus 2019 ada di angka 2,95 persen, dengan target RPJMD 2019 ada di angka 3 - 4 persen.
Untuk indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 7,30 (2018), dengan target RPJMD 2019 ada di angka 71,42 - 71,91.
Baca Juga: Sambut Penasihat PM Inggris, Ridwan Kamil Beberkan Potensi Investasi Jabar
Persentase penduduk miskin Jabar per Maret 2019 mencapai 6,91 persen, dengan target RPJMD 2019 mencapai 6,66 - 6,90 persen. Selanjutnya angka gini ratio per Maret 2019 ada di angka 0,402, dengan target RPJMD 2019 ada di angka 0,38 - 0,39.