Ini Tiga Teori Ridwan Kamil untuk Pengentasan Kemiskinan di Jabar

Selasa, 03 September 2019 | 15:13 WIB
Ini Tiga Teori Ridwan Kamil untuk Pengentasan Kemiskinan di Jabar
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, memberikan arahannya kepada para Kepala OPD dan pejabat Pemdaprov Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Senin (2/9/2019). (Dok : Pemdaprov Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada tiga hal yang perlu dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan. Ketiganya diyakini mampu mengentaskan kemiskinan.

Demikian dikatakan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, dalam arahannya kepada para Kepala OPD dan pejabat Pemdaprov Jabar.

"Saya yakin, teori pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi terbagi tiga," kata Emil, demikian Ridwan Kamil disapa, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (2/9/2019).

Teori pertama, memperbanyak investasi. Promosi dan kondusivitas keamanan wilayah perlu dijaga, agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Perekonomian Jabar Tumbuh 5,64 Persen

"Saya terus minta kepada bapak/ibu (Kepala OPD dan pejabat Pemdaprov Jabar) memberikan citra positif ke luar, kalau mau investasi di Jawa Barat saja. Urusan kondusivitas keamanan menjadi ujung tombak," ucap Emil.

Teori kedua, menurut Emil, pembangunan infrastruktur merupakan faktor penting penggerak ekonomi daerah, sehingga pembangunan harus dipercepat. Apalagi, penduduk Provinsi Jabar nyaris 50 juta jiwa.

"Investasi berbanding lurus dengan kesiapan infrastruktur. Maka Dinas PUPR dan Bappeda harus meyakinkan urgensi penambahan tol baru, kemacetannya, bandar udara juga mengingat populasi penduduk hampir 50 juta," katanya.

Emil menuturkan, konsep pengembangan infrastruktur transportasi di Jabar harus pula memperhatikan jasa transpotasi barang.

"Pada prinsipnya, setiap ada angkutan jangan melulu angkutan penumpang, tapi di dalamnya juga harus dikonsepkan juga yang namanya angkutan barang. Angkut-angkut barang seperti pakai kereta perlu dimaksimalkan," ucapnya.

Baca Juga: Sambut Penasihat PM Inggris, Ridwan Kamil Beberkan Potensi Investasi Jabar

"Termasuk Bandara Kertajati, tidak 100 persen hanya mengandalkan pertumbuhan penumpang, tapi juga arus barang yang sedang kita siapkan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI