Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini akan tertekan dolar AS.
Menurut pengamatannya, pergerakan rupiah ini didorong imbal hasil obligasi AS yang mulai naik saat ini, sehingga berimbas pada penguatan dolar AS terhadap rupiah hari ini.
Selain itu, pasar juga masih khawatir soal perang dagang. Apalagi China mengajukan keluhan ke WTO terkait AS yang menerapkan kenaikan tarif impor terhadap China.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.180 - Rp 14.270 ," kata Ariston dalam riset hariannya di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca Juga: Berkalung Uang Dolar dan Rupiah, Foto Pengantin Ini Viral
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Senin (2/9/2019) berada di level Rp 14.194 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan Jumat sebelumnya yang berada di level Rp 14.197 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.190 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Jumat sebelumnya yang berada di level Rp 14.237 per dolar AS.
Baca Juga: Perang Dagang Reda, Rupiah Bakal Bergerak Menguat Jelang Akhir Pekan