Proyek Fly Over Cipendawa Molor Terkendala Pembebasan Lahan

Minggu, 01 September 2019 | 14:45 WIB
Proyek Fly Over Cipendawa Molor Terkendala Pembebasan Lahan
Proyek pembangunan fly over Cipendawa, Kota Bekasi, Jawa Barat. (Suara.com/Yacub)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proyek pembangunan fly over Cipendawa, Kota Bekasi, Jawa Barat terkendala pembebasan lahan. Saat ini, jalan layang yang di bangun dari anggaran bantuan Provinsi DKI Jakarta itu masih dalam proses pembayaran dan pemberkasan administrasi. Padahal, prosesnya sudah dimulai sejak 2018 kemarin.

Kepala Seksi Perencanaan dan Pengadaan Lahan Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi Usman Sufirman menyampaikan, di sisi barat lokasi pembangunan tinggal dua bidang tanah yang belum dibebaskan. Sedangkan di sisi timur masih dalam proses pemberkasan administrasi.

"Di sisi barat ada sekutar 43 bidang tanah, sedangkan sisi timur ada sekitar 33 bidang tanah yang harus dibebaskan, total ada sekitar 76 bidang tanah," kata Usman, Minggu (1/9/2019).

Usman mengatakan, proses pembebasan lahan seluas 1 hektar bukan perkara mudah. Sebab, banyak pihak terlibat dalam hal ini. Adapun, beberapa kendala harus dihadapi, terutama dalam penguasaan lahan dan perubahan peta lahan. Usman menjelaskan, pihaknya banyak menemui di lapangan ada satu bidang dikuasai oleh tiga pemilik. Namun, mereka hanya memiliki satu alas kepemilikan.

Baca Juga: Pembangunan UIII Depok, Pemerintah Bantu Penertiban Pembebasan Lahan

"Misalnya hanya punya SHM (Sertifikat Hak Milik) nah itu belum dipecah, jadi panjang urusannya," kata dia.

Selain itu, perubahan peta bidang lahan serta belum adanya alas kepemilikan lantaran pemilik ikut dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dari pemerintah pusat pun juga banyak ditemukan di lapangan. Kebanyakan pemilik hanya memegang tanda daftar PTSLnya saja.

"Jadi alas haknya belum diambil di Kantor Pertanahan, hanya pegang bukti daftarnya saja. Ada juga pemilik yang berada di luar kota dan berangkat haji jadi kami harus tunggu dulu," jelas dia.

Adapun, biaya untuk pembebasan lahan 1 hektar lebih tersebut memakan biaya sekitar Rp 130 miliar. Pihaknya menargetkan pertengahan September pembebasan lahan sudah selesai.

"Sudah dari 2018 lalu pembebasan dimulai, pada 2018 ada sekitar 2.000 meter persegi lebih, pada 2019 kali ini ada sekitar 8.111 meter persegi," pungkasnya.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Jalur Kereta Bandara YIA Ditarget Rampung September

Sebagai informasi, proses pembangunan fly over Cipendawa terkendala pembebasan lahan. Proyek yang rencanannya rampung pada akhir 2019 progresnya saat ini baru 30 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI