Suprajarto Mundur dari Dirut Bank BTN, Ini Kata Kementerian BUMN

Jum'at, 30 Agustus 2019 | 16:14 WIB
Suprajarto Mundur dari Dirut Bank BTN, Ini Kata Kementerian BUMN
Mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Suprajarto. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya buka suara terkait pengunduran diri Suprajarto dari Direktur utama Bank BTN. Sebelum dipindah ke BTN, Suprajarto adalah Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan pihaknya masih berkomunikasi baik dengan Suprajarto.

"Pimpinan Kementerian BUMN senantiasa berupaya menyampaikan keputusan penugasan secara langsung pada pihak pihak yang diberi penugasan. Komunikasi terus dilakukan untuk bersama sebagai keluarga besar BUMN untuk memberikan yang terbaik bagi kinerja dan pertumbuhan BUMN ke depan," ujar Gatot Trihargo dalam keterangannya, Jumat (30/8/2019).

Gatot menuturkan, rotasi di jajaran direksi BUMN merupakan hal yang biasa dan penunjukan direksi disesuaikan dengan keahlian yang bersangkutan.

"Diharapkan direksi yang mimpin BTN ke depan bisa membawa BTN semakin kuat dan terus bertumbuh," imbuh dia.

Baca Juga: Badan Akuntabilitas Keuangan Teruskan Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi

Untuk diketahui, Suprajarto menolak menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN. Dengan begitu, pihaknya juga mengundurkan diri dari jabatan Direktur Utama Bank BTN.

"Penetapan RUPLSB saya tidak dapat menerima keputusan itu saya memutuskan untuk mengundurkan diri hasil keputusan RUPSLB Bank BTN," tegas dia.

Bahkan, Suprajarto merasa kaget dengan penunjukkannya menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN.

Suprajarto mengaku tak pernah merasa diajak bicara oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait penunjukkan tersebut.

"Dimana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini apalagi musywarah," ucap dia.

Baca Juga: Luhut Beberkan Alasan Jasa Keuangan China Ingin Selamatkan BPJS Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI