Suara.com - Bank Indonesia (BI) telah menurunkan kembali suku bunga acuannya atau BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen.
Ternyata, sebelum dilakukan penurunan suku bunga acuan, banyak pertimbangan yang dilakukan oleh para Gubernur dan Deputi Gubernur BI. Salah satunya, yaitu pertimbangan dengan ilmu keagamaan.
Di depan para pengusaha, Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan pihaknya bersama Deputi Gubernur melakukan pendekatan agama sebelum memutuskan naik atau turun.
"Di BI kami introducing kegiatan budaya kerja berdasarkan religi apapun agamanya. Kemarin debat cukup panjang naik atau engga suku bunga. Saya minta semua Deputi Gubernur Wirid, Insha Allah besok pagi ketemu fresh dapat hidayah Allah," kata Perry di Jakarta, Senin (26/8/2019).
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Turun Lagi Jadi 5,5 Persen
Selain itu, Perry mengungkapkan BI selalu mencari informasi kebijakan-kebijakan yang sebelumnya telah dikeluarkan dan dampaknya seperti apa sebelum mengeluarkan kebijakan.
"BI cari info masa lalu sekarang ke depan sangat penting. Kami punya datanya, di kantor-kantor daerah itu kajian keuangannya BI," jelas dia.
Tak hanya itu, Perry menambahkan, pihaknya juga bertemu dengan Presiden dan Wakil Presiden untuk merundingkan kebijakan yang akan dilakukan ke depannya.
"Jadi kemampuan kita dalam cari informasi penting. Research forescast scenario analysis. Jadi info dari pusat global daerah nasional is the key to make decision under uncertainty," pungkas dia.
Baca Juga: Suku Bunga Acuan Masih Tinggi, JK Minta BI Berkaca ke Krisis 98