Kopi dari Jawa Timur Diminati Pasar Eropa, Belanda, dan India

Senin, 26 Agustus 2019 | 10:02 WIB
Kopi dari Jawa Timur Diminati Pasar Eropa, Belanda, dan India
Ilustrasi biji kopi. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kebetulan kondisi iklim di dua negara tersebut sedang bagus-bagusnya, sehingga produksi kopi dari dua negara itu cukup besar dan berdampak terhadap anjloknya harga kopi dunia," papar Gus Misbach.

Data DPW Apeki Jatim menyebutkan, harga kopi Arabika saat ini antara Rp 50 ribu -Rp 60 ribu per kilogram. Padahal beberapa waktu sebelumnya, harganya sempat naik di kisaran Rp 65 ribu per kilogram.

Harga kopi Robusta saat ini, Rp 20 ribu - Rp 21 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 23 ribu - Rp 25 ribu per kilogram.

Kopi yang disuplai ke sejumlah eksportir tergantung musim panen. Untuk kopi AArabika biasanya disuplai ke eksportir pada April - Juli, sedangkan Robusta pada Juni - Oktober, tergantung pada musim panennya.

Baca Juga: Tiga Berita Tekno Pilihan Ini Bisa Jadi Teman Minum Kopi Anda

Produktivitas Kopi sangat Rendah
Menurut Gus Misbach, potensi ekspor kopi dari Jatim sangat besar, namun produktivitas petani dinilai rendah.

"Sayangnya produktivitas kopi yang ditanam petani sangat rendah. Beda dengan Vietnam. Produktivitas kopi yang dibudidaya petani Vietnam bisa mencapai 2 - 3 ton per hektare. Kalau di Indonesia, produktivitasnya masih di bawah 1 ton per hektare," katanya.

Lantaran harga kopi saat ini jatuh, lanjut Gus Misbach, petani kopi di Jatim mulai bergerak ke hilir. Petani kopi tak hanya menjual kopi cherry atau kopi bean saja ke eksportir.

Ilustrasi biji kopi. (Dok : Kementan)
Ilustrasi biji kopi. (Dok : Kementan)

"Petani mulai melirik peluang pasar menengah ke bawah, yang potensinya juga besar. Dengan begitu, petani bisa langsung menjual produknya ke user. Bahkan, tak jarang yang membuka warung kopi, kedai atau kafe sendiri dan hal ini jauh lebih efektif untuk mendapatkan margin keuntungan," jelasnya.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan Ketua DPD Apeki Pasuruan, Abdul Karim. Menurutnya, lahan budidaya kopi yang dilakukan petani di Jatim antara 0,25 - 5 hektare.

Baca Juga: Jamuan KBRI Brasilia: Kopi Khas Indonesia Termahal Sejagat!

"Produktivitasnya pun tak terlalu banyak. Seperti Arabika hanya sekitar 8 kwintal - 1,4 ton per hektare, sedangkan Robusta 1 - 2 ton per hektare," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI