Suara.com - Jawa Timur (Jatim) dikenal sebagai salah satu produsen kopi terkemuka di Tanah Air. Kopi yang dihasilkan petani Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan sejumlah daerah lain di Jatim ini sudah merambah pasar ekspor di Eropa, Belanda dan India.
Ketua DPW Asosiasi Petani Kopi Indonesia Jawa Timur ( Apeki Jatim), Misbachul Khoiri Ali mengungkapkan, jika melihat pangsa pasarnya, ekspor kopi dari Jatim masih terbuka dan sangat potensial.
"Untuk jenis Arabika banyak diekspor ke Eropa. Sampai saat ini, permintaanya juga banyak, tapi kita kekurangan bahan baku. Ekspor kopi Arabika ke Eropa saat ini hanya sekitar 20 persen dari pangsa pasar," katanya, di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Misbachul, atau yang akrab dipanggil Gus Misbach mengatakan, saat ini petani Jatim belum ekspor langsung ke buyer. Artinya, kopi dari petani Jatim yang diekspor masih melalui sejumlah perusahaan eksportir di Jatim.
Baca Juga: Tiga Berita Tekno Pilihan Ini Bisa Jadi Teman Minum Kopi Anda
"Kami (petani) hanya suplai bahan baku berupa kopi bean ke sejumlah eksportir," ujarnya.
Menurut Gus Misbach, Robusta yang disuplai ke sejumlah eksportir di Jatim rata-rata sebanyak 500 ton per musim, sedangkan Arabika sekitar 100 ton - 200 ton per musim.
"Untuk Robusta biasanya diekspor ke Belanda dan dan India, sedangkan Arabika diekpor ke beberapa negara di Eropa," ujarnya.
Gus Misbach, yang sejak 2009 menekuni bisnis kopi ini mengungkapkan, untuk suplai Arabika ke sejumlah eksportir tahun ini, bahan bakunya sudah habis. Jenis Robusta masih banyak.
"Kopi Robusta di Jatim masih panen hingga September - November 2019," ujarnya.
Baca Juga: Jamuan KBRI Brasilia: Kopi Khas Indonesia Termahal Sejagat!
Meski peluang ekspor kopi kian terbuka, menurut Gus Misbach, Indonesia punya dua pesaing berat, yakni Brazil dan Vietnam.