Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mendapat "Penghargaan Khusus Diaspora" atau Special Diaspora Award, dari British Chamber of Commerce (BritCham) Indonesia. Penghargaan diberikan berkat kepemimpinan Emil, begitu Ridwan Kamil disapa, yang dinilai proaktif mempromosikan potensi Jabar di berbagai kesempatan, khususnya di mancanegara, termasuk Inggris.
"Alhamdulillah, saya mendapatkan penghargaan kepemimpinan dari pemerintah Inggris melalui Kadin (Kamar Dagang dan Industri)-nya, terkait usaha proaktif," kata Emil, dalam perayaan 40 tahun dukungan BritCham untuk perdagangan dan keanggotaannya di Indonesia, yang digelar di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Dalam pidatonya, Emil menegaskan konsep proaktif. Menurutnya, strategi pembangunan negara yang perlu dilakukan saat ini, tidak bisa hanya dilakukan dengan menunggu pihak yang ingin kerja sama, tapi perlu juga upaya lain, seperti diplomasi ke berbagai negara.
"Hari ini, pembangunan negeri ini tidak bisa hanya dengan jaga warung, tapi melakukan diplomasi atau jemput bola. Jemput bola itu, kita mendatangi, kita merumuskan," tutur Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ternyata Pernah Jadi Anggota Paskibraka Kota Bandung 1988
Upaya proaktif itulah, tambahnya, yang membuat hubungan antara Jabar dan Inggris sangat erat. Ada banyak kerja sama di berbagai bidang yang telah dilakukan keduanya, termasuk kerja sama dengan Plastic Energy Limited, perusahaan pengolahan sampah plastik, dari kunjungan kerja Emil ke Inggris Juli lalu.
"Kunjungan lima hari (ke Inggris) beberapa waktu lalu, ada 17 komitmen dan mudah-mudahan ini memberikan percepatan pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Jawa Barat," kata Emil.
Inggris memiliki anggaran Rp 50 triliun untuk diinvestasikan di Indonesia. Emil mengajak warga dan para pengusaha Jabar untuk ambil bagian memanfaatkan anggaran yang dimiliki Negeri Ratu Elizabeth itu.
"Kita akan memanfaatkan dana dari Inggris untuk Indonesia ini melalui Jawa Barat. Saya kira, kalau pemerintah provinsi sudah sangat proaktif, maka pengusaha-pengusahanya harus lebih proaktif," tutup Emil.
Dilansir situsweb resmi BritCham, British Chamber of Commerce berdiri sejak 1999. Selama itu, BritCham menjadi forum bagi tokoh penting politik, bisnis, hingga para ahli dari berbagai bidang.
Baca Juga: Ridwan Kamil : Keberhasilan Jabar adalah Estafet dari Pemimpin Terdahulu
Di Indonesia, BritCham hadir untuk merepresentasikan kepentingan bisnis pemerintahan serta pengambil keputusan lain dari Inggris.