Suara.com - Pasar Modal telah kembali aktif lagi sejak 1977.
Sebenarnya zaman kemerdekaan telah ada, hanya saja tak aktif melakukan perdagangan. Baru 42 tahun lalu pasar modal aktif melakukan perdagangan saham.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi menceritakan pencapaian pasar modal Indonesia setelah kembali aktif.
Pertama, tutur Inarno, pasar modal berhasil mengimplementasikan siklus penyelesaian transaksi T+2 tahun lalu.
Baca Juga: Volkswagen Tepis Kabar Akuisisi Saham Tesla
Dengan penyelesaian transaksi tersebut, membuat transaksi harian naik hingga 35 persen.
"Banyak yah pencapaian yang kita capai, 42 tahun enggak terasa kita sudah T+2 di mana Malaysia saja belum, kita lakukan tahun lalu November 2018, akibatnya luar biasa, frekuensi kita yang tertinggi di ASEAN," kata dia saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Minggu (25/8/2019).
Kedua, Inarno menuturkan, rata-rata nilai trasaksi harian juga mengalami kenaikan. Kini, sebut dia, rata-rata nilai transaksi harian mendekati Rp 10 triliun.
"Naiknya luar biasa yang biasanya Rp 8,5 triliun sekarang mencapai hampir Rp 10 triliun," tutur Inarno.
Inarno menambahkan, ketiga jumlah investor pasar modal juga telah melonjak tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah single investor identification (SID) yang sudah tembus 1 juta.
Baca Juga: Mudahkan Investor, MNC Sekuritas Luncurkan Aplikasi Deteksi Saham