Dan terakhir kesembilan, Kaltim juga memiliki ketersediaan lahan dengan status area penggunaan lain (APL), hutan produksi dengan konsesi HTI dan hutan produksi yang bebas konsesi.
Untuk diketahui, pembangunan infrastruktur Ibu Kota Baru dimulai pada 2020. Adapun, biaya pembangunan Ibu Kota baru sebesar Rp 466 Triliun.
Meskipun banyak keunggulannya, tapi Kalimantan Timur juga memiliki kelemahan. Kalimantan Timur memiliki dua kelemahan untuk dijadikan Ibu Kota. Pertama, ternyata Kalimantan Timur itu rawan banjir.
Akan tetapi, tak seluruh daerah di Kalimantan Timur rawan banjir. Hanya daerah sekitar aliran sungai (DAS) yang rawan terjadi banjir.
Baca Juga: Ini Persoalan yang Bakal Dihadapi Calon Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
Kedua, Kalimantan Timur juga lemah dalam hal ketersediaan sumber daya air tanah. Sehingga, diperlukan sarana atau fasilitas untuk mendapatkan air bersih.