Tinjau Proyek UIII, Wapres JK Terima Aduan Lambatnya Proses Pembangunan

Kamis, 22 Agustus 2019 | 10:27 WIB
Tinjau Proyek UIII, Wapres JK Terima Aduan Lambatnya Proses Pembangunan
Wapres JK Tinjau Proyek Pembangunan UIII. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau pembangunan tahap I Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Jalan Pemancar RRI Jalan Raya Bogor, Sukamajaya, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/8/2019). Dalam tinjauannya itu JK mendengarkan sejumlah keluhan di balik lambatnya pembangunan tahap I.

JK tiba di lokasi sekitar pukul 08.33 WIB didampingi oleh Menteri PAN-RB Syafruddin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.

Titik pertama yang JK kunjungi ialah lokasi pembangunan untuk area sarana dan prasarana dalam kampus.

Dari keterangan yang disampaikan oleh pihak kontraktor, pembangunan UIII baru mencapai tahap 40 persen.

Baca Juga: Wapres JK Berharap Warga Papua Menerima Permintaan Maaf

"Mungkin bapak lihat tower ini kita baru bisa kerjakan spot-spot yang harus dibenarkan. Lalu ketiga pekerjaan drainase, di samping jalan warna biru ini karena permasalahan tower-tower ada," kata salah satu pihak dari kontraktor PT Brantas Abipraya kepada JK.

Tower yang dimaksud ialah merupakan tower pemancar sinyal yang berdiri di tengah-tengah area pembangunan kampus UIII.

Kemudian JK melanjutkan tinjauan ke titik kedua yakni konstruksi pembangunan perumahan dosen, asrama mahasiswa dan rehabilitasi bangunan MEP. Rencananya di luas bangunan 12.532,96 meter itu akan dibangun 224 kamar untuk non difabel dan 16 kamar untuk difabel.

Untuk pembangunan perumahan dosen dan asrama mahasiswa yang sedang dibangun oleh PT Wijaya Karya, anggaran yang digelontorkan sekitar Rp 154,3 miliar.

Saat itu JK sempat bertanya soal konstruksi pembangunan asrama mahasiswa.

Baca Juga: 4 Dirut PLN Dibui, Wapres JK Minta Pengusaha Waspada Geluti Bisnis Listrik

"Ini asrama dan ruangan?" tanya JK.

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang masuk ke dalam proyek strategis nasional dengan dibantu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) dan disaksikan Menristek Dikti M Nasir (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6).
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang masuk ke dalam proyek strategis nasional dengan dibantu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) dan disaksikan Menristek Dikti M Nasir (kiri), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6).

"Iya asrama dan ruangannya ini, pak. Kita sudah selesaikan beberapa unit juga, satu ruangan itu 15 meter untuk satu mahasiswa dan ada balkon 4 meter persegi. Itu juga sudah cukup nyaman," ujar Yulianto.

Setelah itu, JK lanjut meninjau titik ketiga yakni pembangunan gedung rektorat, gedung fakultas, dan kawasan tiga pilar Kampus UIII.

Untuk pembangunan tersebut dikerjakan oleh PT Waskita Karya. Pembangunan itu rencananya akan dibangun gedung rektorat dengan luas 2.344 meter persegi dan gedung fakultas 4.889 meter persegi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/6/2018).

Rencana pembangunan Kampus UIII, kata Jokowi, sudah dirancang selama dua tahun lalu. Namun, peletakan batu pertama baru bisa dilakukan hari ini karena pemerintah sulit mendapatkan lokasi yang pas.

"Permintaan saya saat itu minta lahan 1.000 hektar tapi sangat sulit sekali di Jawa. Saya sarankan di luar Jawa, semua tim sampaikan tak setuju. Ya sudah carikan di Jawa yang mendekati 1.000 ternyata kita dapat lahan 142 hektar," ujar Jokowi di lokasi.

REKOMENDASI

TERKINI