Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah kembali akan melanjutkan penguatannya.
Menurut pengamatannya, penguatan rupiah tersebut didorong dari sentimen rilis notula rapat Fed yang memperlihatkan Bank Sentral tidak terburu-buru memangkas suku bunga ke depannya meski mewaspadai pelambatan ekonomi global dan perang dagang.
"Ini mungkin bisa memberikan sentimen positif ke Rupiah. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.180 - Rp 14.260," kata Ariston dalam riset hariannya di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu (21/8/2019) berada di level Rp 14.230 per dolar AS.
Baca Juga: Ingatkan Janji Anies, PKS Minta Pemilik Rumah DP 0 Rupiah Sesuai Target
Level itu menguat bila dibandingkan Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.243 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu berada di level Rp 14.259 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.262 per dolar AS.