Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menginginkan pertumbuhan ekonomi tidak melulu soal target capaian angka yang tinggi, melainkan harus dibarengin dengan pertumbuhan yang berkualitas.
Mantan Direktur Bank Dunia ini menjelaskan, pemerintah telah mengerahkan anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 yang besar untuk membuat pertumbuhan berkualitas.
Untuk diketahui, total belanja sosial mulai dari anggaran kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial mencapai Rp 1.023,5 triliun.
"Perlindungan sosial, ini karena keinginan kita untuk tidak sekedar tumbuh tinggi, namun kita ingin pertumbuhan ekonomi berkualitas dengan juga pada saat yang sama kita dapat menyelesaikan masalah ketimpangan," ujarnya dalam sebuah Seminar di Kompleks Parlemen DPR Senayan, Rabu (21/8/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani Sesalkan Lamanya Penetapan Status Kepegawaian Korban Lion Air
Menurut Sri Mulyani, perlindungan sosial itu masuk dalam lima program prioritas Presiden Joko Widodo yaitu, kualitas SDM, infrastruktur, desentralisasi fiskal ke daerah.
Selain itu, tambah Sri Mulyani, lima prioritas itu termasuk antisipasi kebijakan di tengah ketidakpastian global.
"Oleh karena itu dalam APBN 2020 kita memproyeksikan pendapatan negara adalah Rp 2.221,5 triliun, belanja negara mencapai Rp 2.528,8 triliun dengan defisit sebesar 1,75 persen dari GDP atau Rp 307,2 triliun. Memang ini di desain untuk menjaga fiskal kita di dalam rangka antisipasi ketidakpastian," tandas dia.