Kementan Ajak Petani di Banten Ikut Asuransi Usaha Tanaman Padi

Selasa, 20 Agustus 2019 | 10:16 WIB
Kementan Ajak Petani di Banten Ikut Asuransi Usaha Tanaman Padi
Sejumlah lahan pertanian di Magetan, Jawa Timur, mengalami kekeringan. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para petani di Kabupaten Lebak, Banten, ikut dalam Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). Jika mereka mengalami puso dan gagal panen, mereka tak perlu khawatir, karena pihak asuransi akan menangani masalah ini.

Hal itu dikemukakan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy. Menurutnya, AUTP sangat penting bagi petani, utamanya dalam menghadapi musim kering seperti saat ini. 

"Preminya murah, karena dapat subsidi dari pemerintah. Hanya Rp 36 ribu per hektare, dari aslinya Rp 180 ribu. Sayang sekali kalau petani tidak ikut, karena jika mereka gagal panen, kan ada uang yang akan cair sebesar Rp 6 juta per hektare. Ini sangat membantu petani," ujarnya, di depan para petani di Desa Haurgajruk, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.

Setelah mendapati banyak petani Lebak yang belum ikut AUTP, Sarwo minta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Dede Supriatna untuk rajin mensosialisasikan AUTP kepada para petani.

Baca Juga: Pencopotan Pejabat Kementan Terkait Kasus Bawang Putih Tak Salahi Aturan

"Tolong AUTP terus disosialisasikan kepada petani di sini, karena sangat bermanfaat. Tolong ya, Pak Kepala Dinas," kata Sarwo.

Terkait musim kemarau, selain program AUTP, Kementan melalui Ditjen PSP, telah melakukan berbagai usaha dalam mengatasi kekeringan.

Upaya penanggulangan gagal panen akibat bencana kekeringan ini sebenarnya sudah dilakukan, seperti menginformasikan kepada para petani terkait iklim berdasar pantauan BMKG dan memberikan rekomendasi budi daya tanaman, seperti penggunaan varietas toleran kekeringan.

Selain itu, Kementan juga minta petani mengikuti pola tanam yang telah ditetapkan, termasuk menyarankan penggunaan pupuk organik, yang akan meningkatkan daya ikat air dalam tanah.

Sarwo menambahkan, untuk mencegah semakin luasnya lahan pertanian yang terkena kekeringan dan puso, pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, yaitu pemerintah daerah dan TNI untuk memetakan kebutuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan pemanfaatan sumber air yang harus dibangun.

Baca Juga: Atasi Kekeringan, Kementan Programkan Pipanisasi di Brebes

"Sekarang kita sudah banyak membangun sumber air, baik sumur dangkal, embung, dan damparit. Kita juga telah melakukan program pompanisasi, sehingga diharapkan kekeringan untuk tahun ini bisa teratasi," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI