Suara.com - Indonesia merupakan negara pengekspor gambir terbesar di dunia. Secara umum, struktur negara tujuan ekspor gambir Indonesia didominasi oleh India, diikuti dengan negara tujuan lain seperti Jepang, India, Pakistan, Filipina, Bangladesh, Malaysia dan beberapa negara di Eropa.
Diretur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono, mengatakan, 80 persen produksi dan pasar ekspor gambir dunia berasal dari Indonesia. Bahkan volume dan nilai ekspor gambir Indonesia dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan.
“ Tahun 2018, ekspor Gambir Indonesia sebesar 18 ribu ton dengan nilai mencapai 55 dolar AS juta. Lebih dari 94 persen gambir Indonesia diekspor ke India yang digunakan untuk Industri farmasi, astringent lotion dan zat penyamakan kulit,” terangnya/
Dari sisi hilir, berbagai olahan dan diversifikaasi gambir mampu meningkatkan nilai tambah yang dapat mendongkrak pendapatan petani.
Baca Juga: KPK Geledah 15 Lokasi Cari Bukti Dokumen Impor Bawang Putih Kementan
Bagi sebagian orang, gambir identik sebagai bahan pelengkap kunyahan campuran sirih dan kapur hasil pembakaran cangkang kerang, namun gambir menjadi bahan baku bagi kalangan industri farmasi, tekstil, pangan, kosmetik, dan sebagainya.
Lebih lanjut ia menjelaskan prospek pengembangan gambir sebagai komoditas ekspor masih sangat terbuka. Permintaan gambir di India semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Bahkan ia menguraikan, dalam 5 tahun terakhir, volume permintaan gambir Indonesia berada pada kisaran 13 - 14 ribu ton per tahun.
Secara umum, prospek pengembangan tanaman gambir dalam skala luas masih sangat terbuka luas. Kasdi mengungkapkan, di India sendiri, sebagian besar gambir digunakan sebagai pengganti katha yang diekstrak dari kayu Khair (Acacia cathecu) dan digunakan dalam industri pan masala dan gutkha, yang merupakan produk konsumsi dengan cara dikunyah dan memiliki efek stimulan.
“saat ini, India membatasi penebangan pohon khair sebagai upaya konservasi hutan. Tanaman gambir memiliki peluang untuk menggantikan pohon tersebut, karena memiliki kemiripan secara karakteristik, tetapi memiliki kandungan fisikokimia (catechins) yang lebih besar daripada khair,” ujar Kasdi.
Baca Juga: Pencopotan Pejabat Kementan Terkait Kasus Bawang Putih Tak Salahi Aturan
Di Indonesia, Lanjut Kasdi, Sumatera Barat merupakan daerah penghasil gambir terbesar. Ke depan, produksi dan kualitas gambir Indonesia diharapkan dapat terus meningkat.