Sebab, menurut mantan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) itu, kinerja Pertamina karena efisiensi yang rendah juga terus terjadi. Padahal di tahun 2016, Pertamina mampu menghasilkan laba terbesar sepanjang sejarah hingga mengalahkan laba Petronas.
"Melihat kondisi Pertamina saat ini yang masih terus bongkar pasang manajemen, kemudian kinerja yang menurun, dapat dibayangkan bagaimana nasib produksi migas nasional jika diserahkan semuanya kepada Pertamina," katanya.
Perubahan serentak antarstakeholder pun harus dilakukan untuk memaksimalkan manfaat Pertamina. Dengan perbaikan roadmap manajemen dan teknologi, maka kedaulatan energi bisa dicapai Indonesia.
"Harus simultan antarsektor untuk bisa mencapai kedaulatan energi," imbuhnya.
Baca Juga: Pertamina Target Produksi Minyak Nasional Capai 60 persen
Kontributor : Putu Ayu Palupi