Pertamina Kuasai Tiga Blok Migas, Produksi Minyak Justru Turun

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 16 Agustus 2019 | 18:55 WIB
Pertamina Kuasai Tiga Blok Migas, Produksi Minyak Justru Turun
Diskusi Publik "Perpanjangan Blok Migas, Antara Nasionalisasi vs Kepentingan Negara" di UPN Veteran Yogyakarta pada Jumat (16/8/2019). [Suara.com/Putu Ayu P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski sudah menguasai tiga blok migas besar di Indonesia, produksi minyak Pertamina tidak menunjukan hasil yang menggembirakan. Justru, setelah diambilalih, produksi minyak dan gas justru mengalami penurunan dibandingkan saat dikelola operator sebelumnya.

Pengamat Energi UGM Fahmy Radhi mengungkapkan, sebelum diakusisi Pertamina, Blok Mahakam bisa menghasilkan 50,46 ribu barrel minyak bumi. Namun setelah diakusisi justru turun menjadi 44,63 ribu barel. Untuk gas juga mengalami penurunan produksi dari 1,22 juta MMSCFD jadi 0,93 MMSCFD.

"Padahal cadangan yang ada di Blok Mahakam masih besar meski sudah 50 tahun. Kondisi serupa juga terjadi di Blok Rokan dan Corridor," ujarnya dalam Diskusi Publik "Perpanjangan Blok Migas, Antara Nasionalisasi vs Kepentingan Negara" di UPN Veteran Yogyakarta pada Jumat (16/8/2019) sore.

Di sisi lain, menurut Fahmy, sejak 2014 defisit neraca migas justru terus membesar. Puncaknya pada Juli 2019 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keluhannya dan meminta Kementerian BUMN dan ESDM untuk melakukan langkah-langkah mengurangi defisit neraca migas.

Baca Juga: Pertamina Target Produksi Minyak Nasional Capai 60 persen

"Presiden sampai meminta kementerian untuk memberikan porsi terbesar dalam defisit neraca perdagangan Indonesia yang terus membesar sehingga menyebabkan perekonomian tumbuh stagnan," katanya.

Untuk diketahui, kekinian, Pertamina sudah menguasai tiga blok migas terbesar di Indonesia. Yakni Blok Mahamam, Blok Rokan di Riau dan Blok Corridor di Musi.

Selain itu, kepemilikan saham Pertamina atas ketiga blok tersebut pun mengalami peningkatan. Jika Mahakam dan Rokan sudah dimiliki 100 persen Pertamina, maka saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu di Blok Koridor yang awalnya baru 10 persen, kini menjadi 30 persen.

Sementara, Tenaga Ahli SKK Migas Sulistya Hastuti Wahyu mengungkapkan penurunan produksi minyak itu salah satunya karena jumlah sumur minyak yang juga berkurang. Jika sebelum diakusisi Pertamina jumlah sumur minyak di tiga blok itu mencapai 120 unit, kini tidak lebih dari 100 sumur.

"Padahal untuk laju produski harus mengebor sumur-sumur baru," tandasnya.

Baca Juga: Pertamina Genjot Produksi Minyak dari Lapangan di Laut Jawa

Guru Besar Teknologi Kelautan ITS Mukhtasor menyebut untuk memaksimalkan produksi minyak dan kinerja Pertamina, pemerintah semestinya tidak bisa serta merta mengambil alih seluruh saham di tiga blok dalam satu waktu. Namun, pengalihan perlu dilakukan secara bertahap agar Pertamina memiliki kesiapan yang optimal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI