Jokowi Akhirnya Blak-blakan soal Ibu Kota Dipindah ke Kalimantan

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 18:14 WIB
Jokowi Akhirnya Blak-blakan soal Ibu Kota Dipindah ke Kalimantan
Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan alasan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan. Menurutnya, pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan ini untuk mengurangi ketimpangan ekonomi daerah.

Saat ini menurut Jokowi, kegiatan ekonomi hanya terpusat di Pulau Jawa dan Jakarta. Untuk alasan pemerataan ekonomi, maka diputuskan Kalimantan jadi Ibu Kota baru.

"Selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Sehingga Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa," ujarnya dalam Pidato Nota Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

"Apabila kita membiarkan hal ini berlanjut tanpa ada upaya yang serius, maka ketimpangan akan semakin parah," Jokowi menambahkan.

Baca Juga: Keren! Jokowi Siapkan Kursus Barista untuk Pencari Kerja

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, pembangunan Ibu Kota baru juga tak hanya untuk menciptakan sumber ekonomi baru, tetapi juga akan diciptakan kota yang ramah lingkungan.

"Untuk itu, rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan dirancang bukan hanya sebagai simbol identitas, tetapi representasi kemajuan bangsa, dengan mengusung konsep modern, smart, and green city, memakai energi baru dan terbarukan, tidak bergantung kepada energi fosil," jelas dia.

Sementara, untuk biaya pembangunan Ibu Kota baru, Jokowi meyakini peran APBN akan kecil. Karena, ia akan mengundang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta untuk berinvestasi membangun ibu kota baru.

"Dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN. Kita dorong partisipasi swasta, BUMN, maupun skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU)," tandasnya.

Presiden Jokowi juga dalam hal ini telah memohon izin kepada seluruh anggota DPR dan DPD RI untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Anggaran Kesehatan 2 Kali Lipat, Kualitas Pelayanannya?

Menurutnya sebuah ibu kota menjadi representasi kemajuan sebuah bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI