Sandiaga Tak Ingin Gegabah Komentari Rencana Pemindahan Ibu Kota

Jum'at, 16 Agustus 2019 | 13:37 WIB
Sandiaga Tak Ingin Gegabah Komentari Rencana Pemindahan Ibu Kota
Cawapres Pemilu 2019 Sandiaga Uno melambaikan tangan saat tiba di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8). [ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sandiaga Uno mengatakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan bukan merupakan prioritas yang harus didahulukan.

Sandiaga berujar dirinya ingin mempelajari lebih lanjut mengenai dampak apa saja yang akan timbul nantinya saat ibu kota benar-benar pindah.

"Menurut saya bukan prioritas ya, tapi karena presiden sudah menyampaikan ya kita harus pelajari secara keseluruhan," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Sandiaga menuturkan, banyak dampak yang akan timbul dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan. Oleh karena itu perlu adanya kajian lebih mendalam dengan memperhatikan keberlangsungan kehidupan masyarakat di daerah pemindahan ibu kota.

Baca Juga: Isi Lengkap Pidato Jokowi Ungkap Lokasi Ibu Kota Negara Baru Indonesia

"Kita harus hati-hati, kami tidak langsung bilang setuju atau tidak tapi kami ingin pelajari lebih saksama. Karena jumlah biayanya berapa sumber dananya berapa dan dampak untuk lapangan kerja dan harga-harga bahan pokok yang dirasakan. Karena kita khawatir nanti harga properti naik semua di Pulau Kalimantan dan biaya hidup yang tidak terjangkau masyarakat di sana, itu yang jadi fokus kita ke depan," tutur Sandiaga.

Ia juga memandang perlu adanya kajian dari segi biaya pemindahan ibu kota serta pengalaman pemindahan ibu kota di negara lain.

"Tapi saya tidak ingin secara terburu-buru untuk menanggapi. Kita ingin pelajari dulu mungkin bicara dengan beberapa pengamat bagaimana posisi keadaan keuangan kita ke depan. (Dampaknya) pasti sangat besar dan kita harus belajar daripada kesuksesan dan kegagalan dari pemindahan ibu kota di beberapa negara lain," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI