Kabinet Jokowi, Kementerian Ekspor Gabung ke Kementerian Luar Negeri

Suwarjono Suara.Com
Rabu, 14 Agustus 2019 | 19:09 WIB
Kabinet Jokowi, Kementerian Ekspor Gabung ke Kementerian Luar Negeri
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo telah merampungkan penyusunan kabinet periode 2019-2024 dan segera diumumkan. Sedikitnya ada 34 kementerian yang disiapkan pada periode kedua Presiden Jokowi, dengan sejumlah perombakan,  kementerian baru dan penggabungan kementerian.

Kementerian baru yang disiapkan Jokowi-Maruf antara lain Kementerian Ekspor dan Kementerian Investasi. Dua pos ini dinilai sangat penting bagi Jokowi untuk menggenjot investasi dan ekspor guna menekan defisit neraca perdagangan yang saat ini menjadi persoalan serius.

“Investasi akan kita genjot, bukan kepemilikan ya. Tapi ini investasi,” kata Jokowi saat dialog dengan para pimpinan media massa di Istana Medeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Untuk Kementerian Investasi nomenklatur bisa berdiri sendiri atau digabung dengan kementerian lain.  Hal ini karena berkaitan dengan sektor lain, seperti mudahnya perizinan. "Saya mempunyai pengalaman di luar negeri, ada satu negara mengurus izin hanya butuh waktu 30 menit. Inikan sangat mudah," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Kasih Sinyalemen Tidak Bakal Ada Kubu Prabowo di Kabinetnya

Demikian juga untuk Kementerian Ekspor, menurut Jokowi tidak harus berdiri sendiri. “Kementerian Ekspor awalnya berdiri sendiri, namun kemudian kita ubah bergabung di Kementerian Luar Negeri. Kalau di kementerian luar negeri, kita sudah mempunyai perwakilan di seluruh dunia. Sangat tepat kalau masuk di sana,” kata Jokowi.

Selain menggabungkan Kementerian Luar Negeri dan Ekspor, Jokowi juga berencana menggabungkan Kementerian Komunikasi Informatika dan Ekonomi Digital.

“Targetnya, salah satu yang penting adalah pengamanan data, big data,” kata Jokowi.

Jokowi juga tengah mempertimbangkan penghapusan kementerian BUMN apabila semua BUMN bergabung ke dalam superholding.

“Saya masih pertimbangkan karena konsep superholding seperti Temasek sudah tidak sesuai zaman lagi,” katanya.

Baca Juga: Faisal Basri Heran Dengar Jokowi Mau Buat Kementerian Investasi dan Ekspor

Saat ditanya siapa saja menteri di kabinet sekarang yang akan diangkat lagi menjadi pembantu presiden 5 tahun ke depan, Jokowi mengatakan ada sejumlah nama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI