Suara.com - Hari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Agustus, selalu dirayakan pemerintah baik pusat maupun daerah dengan tujuan membesarkan semangat ekonomi kerakyatan.
Pada tahun 2017 melalui Kementerian Koperasi & UKM RI serta Kementerian Komunikasi & Informatika RI, program “UMKM Go Online” diusung guna memfasilitasi UMKM siap bersaing di skala nasional bahkan global.
Kilas balik mengenai data pertumbuhan pelaku UMKM di tanah air, pada tahun 2014 tercatat hanya sebanyak 1,56% masyarakat yang berprofesi sebagai pelaku usaha kecil dan menengah.
Angka ini naik menjadi 3,1% di tahun 2017 dan mencapai 4% di akhir tahun 2018. Sementara untuk tahun 2019, pemerintah melalui kementerian menargetkan angka ini bisa tumbuh 1% sehingga sebanyak 5% dari total 269 juta penduduk Indonesia merupakan pelaku UMKM.
Baca Juga: Terkendala Akses Perbankan, UMKM Sulit Naik Kelas
Merujuk data Kementerian Koperasi & UKM RI tahun 2018, UMKM Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 60,34%. Demi meningkatkan peran ekonomi kerakyatan, pemerintah menargetkan sumbangsih UMKM terhadap PDB menyentuh angka 65% atau sekitar Rp 2.394,5 triliun di tahun 2019 ini.
Sejalan dengan misi pemerintah dalam pengembangan UMKM, platform B2B marketplace Ralali.com saat ini telah mampu menaungi lebih dari 600 ribu UMKM dengan target pemberdayaan 1 juta UMKM dalam 4 bulanan ke depan.
Chief Operations Officer (COO) Ralali.com, Alexander Lukman menuturkan, guna mencapai misinya, Ralali.com telah menyediakan berbagai akses dan konektivitas yang
relevan bagi para pelaku usaha.
Pelaku UMKM Indonesia memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi untuk berkembang, hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya pelaku UMKM yang bertransaksi dan memenuhi kebutuhan usahanya melalui platform digital.
Ralali.com menyikapi hal ini dengan memfasilitasi UMKM di Indonesia dengan menghadirkan infrastruktur teknologi secara holistik bagi pelaku UMKM.
Baca Juga: Dapat Dana Segar 13 Juta Dolar AS, Ralali Siap Bantu Kembangkan 1 Juta UMKM
"Kami sediakan sepenuhnya mulai dari kebutuhan barang dan jasa, pembayaran, pendanaan dan pembiayaan, logistik pengiriman, hingga berinteraksi dan bertransaksi di dalam satu platform," ujarnya.
Ralali.com telah berinovasi dengan menyediakan suplai kebutuhan, layanan logistik hingga akses pendanaan. Inovasi tersebut dibantu dengan hadirnya platform digital BIG Agent yang berperan membantu pelaku UMKM terhubung dengan berbagai solusi kebutuhan usaha yang sangat kompleks.
Kendala pelaku UMKM dapat tersingkap dengan tepat dan efektif melalui kinerja BIG Agent, yang memberikan layanan survei pasar, promosi dan penjualan bagi pelaku UMKM.
Inovasi ini menunjukan Ralali.com telah mempelajari dan siap memenuhi kebutuhan UMKM Indonesia dengan mengkurasi segala solusi dalam satu infrastruktur teknologinya.
Kendati pelaku usaha kecil menengah yang menggunakan platform online saat ini masih terbatas yakni kurang dari 8 persen, Alex menilai tren untuk UMKM Go Online tetap akan berpeluang untuk tumbuh meningkat.
Pasalnya, hal ini sejalan dengan pertumbuhan masyarakat pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 56,4 persen.
“Kami Ralali.com saat ini telah berinovasi melalui berbagai cara diantaranya platform bernama BIG Agent, yang mewadahi tenaga kerja lepas on-demand untuk mengerjakan KYC (profiling buyers), promosi produk yang relevan, serta edukasi digital kepada pelaku usaha terkait bisnis agar tercapai misi UMKM Go Online," ujar Alex.
"Saat ini telah terdaftar 300.000 Sobat Agent (sebutan pengguna BIG Agent) dari 25 kota se-Indonesia mulai dari Jakarta, Sumatera, Jawa dan Kalimantan dan masih akan terus berkembang jumlahnya secara masif. Jelas, makin banyak penduduk Indonesia yang melek digital, ini saatnya untuk mengajak UMKM Go Online,” papar Alex.
Kondisi penetrasi pengguna internet mengindikasikan peluang besar UMKM untuk merambah ke ranah digital terus bertumbuh ke depannya, meskipun kenaikan prosentase UMKM menggunakan platform online terbilang rendah, Ralali.com dengan inovasi teknologi yang diciptakan mampu mendorong perilaku UMKM secara signifikan menuju digital market.
Belum lagi, imbuh Alex, faktanya saat ini investor global dan regional memandang Indonesia sebagai negara paling atraktif yang patut dijadikan tujuan investasi di ASEAN. Hal ini diukur dari pertumbuhan sektor B2B di Amerika Serikat dan China yang berada di posisi dua kali lipat dari sektor B2C. Sedangkan di India, porsi B2B diperkirakan mencapai 6 kali lipat dari B2C.
"Melihat tren pertumbuhan industri bisnis B2B dunia, kami yakin potensi pasar B2B online di Indonesia sangat prospektif. Dengan menjadi B2B marketplace satu-satunya di Indonesia yang mampu memproses jutaan transaksi setiap bulannya, Ralali.com memiliki tanggung jawab dalam mengedukasi pasar UMKM guna memenuhi kebutuhan aktivitas usaha dagang mereka,” papar Alex.
Di lain sisi, kontribusi UMKM Indonesia terhadap rantai pasok produksi global tercatat sedikit lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Brunei, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Kontribusi tertinggi sektor UMKM terhadap rantai pasok produksi global mencapai 2,7 persen. Padahal, ASEAN berkontribusi sebanyak 9,3 persen terhadap rantai pasok produksi global di periode 2009–2013.
“Untuk itu, peta pertumbuhan UMKM di Indonesia memang harus didorong dari berbagai pihak seperti program pemerintah, financing partners, logistik, brand partners dan pihak-pihak lainnya, sehingga mendorong pertumbuhan utamanya yakni pengenalan dan trust pelaku UMKM terhadap platform digital market,” katanya.
Head of Transformation Ralali.com, Raditya Danu Wardhana menjelaskan, BIG Agent berperan besar terhadap seluruh kemudahan yang ditawarkan pihaknya kepada pelaku UMKM.
"Sebanyak 300 ribu Sobat Agent yang tergabung dalam platform kami bertugas menghimpun data dan informasi dari para UMKM di berbagai daerah dari 25 kota di seluruh Indonesia. Sehingga mereka pelaku UMKM atau kami sebut Sahabat Ralali.com ini butuh bahan baku apa saja, kami siap sediakan. Sebab Ralali.com telah mengelola lebih dari 300.000 produk dari merek besar semacam UFS, CocaCola, PaperOne, Asus, Siam Cement Group, P&G hingga Unilever,” kata Danu.
Danu juga menjelaskan bahwa Ralali.com siap membantu para UMKM dari segi pendanaan. Mengingat, platform B2B marketplace ini sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan fintech terkemuka.
"Jika pelaku usaha kesulitan dalam urusan permodalan, Ralali.com hadir menawarkan akses financing dengan fintech partners guna mendorong kemajuan usaha," ungkapnya.
Sejalan dengan misi pemberdayaan satu juta UMKM di tahun ini, Ralali.com turut membesut beragam kegiatan pembekalan secara online dan offline pendukung lainnya melalui ekspansi ke puluhan kota se-Indonesia.
Tujuannya tidak lain untuk menjangkau berbagai pelaku UMKM, termasuk kolaborasi dengan pemerintahan antara lain menyukseskan program e-Smart IKM bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan beragam workshop UMKM melek digital bersama Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Untuk diketahui pula, program pemberdayaan UMKM telah dilakukan Ralali.com sejak 2016 dengan menjangkau berbagai daerah mulai dari Pulau Jawa, Bali hingga Sumatera.
Tujuan program ini tak lain adalah untuk memantik pemahaman lebih mendalam mengenai strategi bisnis secara digital dalam berbagai lini, yang sejalan dengan tema semangat pemerintah menuju UMKM Go Online di 2019.