Sawit Dicibir Sejak Tanam Tapi Dinikmati Hingga Tetes Terakhir

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 12 Agustus 2019 | 16:17 WIB
Sawit Dicibir Sejak Tanam Tapi Dinikmati Hingga Tetes Terakhir
Tandan buah segar sawit PT Paramitra Internusa Pratama anak usaha Sinar Mas Group. (Suara.com/Iwan Supriyatna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Apel Pagi Pegawai PT PIP.
Apel Pagi Pegawai PT PIP.

Sampah plastik dan rumput liar itu rupanya selalu dibawa setiap pagi saat apel pagi untuk kemudian nantinya diolah menjadi kerajinan tangan maupun pupuk.

Tak ingin percaya begitu saja, awak media kemudian melihat pengolahan rumput liar yang kemudian dijadikan pupuk. Pengolahan pupuk ini diakui Manager Region Semitau PT PIP Herman Teguh baru berjalan selama dua tahun.

Meski baru diterapkan, namun pupuk yang dicoba diinovasikan itu memberikan dampak yang cukup baik bagi tanaman-tanaman sayuran yang ditanam warga naungan PT PIP.

Selain rumput liar, sampah plastik yang berasal dari warga sekitar pun dikumpulkan untuk kemudian dipilah-pilah yang selanjutnya dijadikan kerajinan tangan seperti tas maupun keranjang belanjaan.

Baca Juga: Jokowi dan Mahathir Bersatu Hadapi Diskriminasi Sawit Uni Eropa

Keranjang dari sampah plastik buatan para pegawai PT PIP.
Keranjang dari sampah plastik buatan para pegawai PT PIP.

"Kita ingin menciptakan zero plastik, seperti yang sering digaungkan Presiden Jokowi," tutur Herman.

Usai melakukan apel pagi dan melihat pengolahan sampah plastik dan hama tanaman. Rombongan kemudian bergerak menuju kebun dan melihat proses panen tandan sawit.

Seperti panen sawit pada umumnya, pekerja yang bertugas memetik tandan sawit satu per satu mulai memetik sawit dan mengangkutnya ke truk yang telah siap membawa sawit dari tepi jalan yang berada di lingkungan kebun ke pabrik.

Pada saat berada di kebun sawit, rombongan media pun bertanya terkait pembukaan lahan. Mengingat, terdapat anggapan bahwa lahan-lahan sawit yang ada saat ini disebut-sebut merupakan hasil pembakaran lahan yang dilakukan secara membabi buta.

Namun, Manager Estate Region Sumitau PT PIP, Asep Jajuli mengatakan, bahwa lahan yang dikelola pihaknya adalah lahan yang sebelumnya ditinggalkan begitu saja oleh pembalak liar yang melakukan pencurian kayu hingga membuat lahan menjadi gundul di masa lalu.

Baca Juga: Cangkang Sawit Indonesia Bakal Penuhi Kebutuhan Energi Terbarukan Dunia

Lahan yang telah gundul itu kemudian diurus legalitas kepemilikannya secara sah untuk kemudian dilakukan pemanfaatan penanaman sawit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI