Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah masih akan bergerak melemah terhadap dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelemahan ini masih dipicu oleh perang dagang. Ia menjelaskan, Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan twit yang memberikan persepsi perang dagang tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Sehingga, sambungnya, hal ini berpotensi memberikan tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah.
"Rupiah kemungkinan masih bergerak di kisaran yang sama Rp 14.170 - Rp 14.220," kata Ariston di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Baca Juga: Perang Dagang AS vs China Memanas, Harga Sepatu Adidas Tak Terpengaruh
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Jumat (9/8/2019) pekan lalu berada di level Rp 14.222 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.194 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Jumat pekan lalu berada di level Rp 14.195 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Kamis sebelumnya yang berada di level Rp 14.231 per dolar AS.
Baca Juga: Trump Sebut China Sebagai Pembunuh Perjanjian Perang Dagang