Suara.com - Masuknya masa Idul Adha pasti dimanfaatkan orang banyak untuk membeli hewan kurban. Sehingga, otomatis banyak uang beredar di masyarakat untuk membeli hewan kurban tersebut.
Namun, apakah dengan banyaknya uang beredar tersebut menjadi pendorong inflasi Agustus ini?
Deputi Gubernur Senior Bank Indononesi (DGS BI) Destry Damayanti menilai, pembelian hewan kurban tidak akan terlalu berdampak pada inflasi.
"Engga terlalu (dampak inflasi), tapi mestinya dengan banyaknya kurban dan BI sendiri kurban di BI meningkat hampir 50 persen dari total tahun lalu," ujarnya saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Minggu (11/8/2019).
Baca Juga: Fatwa Terbaru MUI! Daging Kurban Boleh Dibagikan dalam Bentuk Rendang
Menurut Destry, dengan banyaknya daging kurban yang ada di masyarakat justru akan membuat harga daging itu sendiri turun.
Sehingga, makin banyak masyarakat yang berkurban, maka makin banyak ketersediaan daging yang nantinya berimbas pada harga daging itu sendiri.
"Artinya, daging yang didistribusikan ke market makin banyak, sehingga itu tentunya bisa mendorong penurunan harga daging juga, itu tentu suatu hal yang sangat berpengaruh pada komponen inflasi di sektor pangan," pungkas dia.